KIEV, KOMPAS.TV - Pasukan Ukraina mengklaim berhasil merebut kembali sebuah desa Andriivka di bagian timur usai pertempuran sengit dengan pasukan Rusia, kata militer Ukraina hari Jumat, (15/9/2023), saat Ukraina berjuang melakukan serangan balik atas wilayah yang direbut Rusia.
Desa Andriivka terletak sekitar 10 kilometer selatan kota Bakhmut yang diduduki oleh Rusia, lokasi pertempuran terpanjang dalam perang Rusia melawan Ukraina. Pembebasannya akan menjadi keuntungan lain bagi Kiev dalam kampanye Ukraina untuk mengusir pasukan Moskow dari wilayah yang mereka kuasai.
Staf Umum Pasukan Bersenjata Ukraina mengumumkan perebutan kembali Andriivka hari Jumat pagi. Tidak ada konfirmasi atau komentar dari otoritas Rusia, seperti yang dilaporkan oleh Associated Press pada Jumat, (15/9/2023).
Pasukan Ukraina meluncurkan serangan balik lebih dari tiga bulan yang lalu. Kemenangan yang dilaporkan di desa provinsi Donetsk ini mencerminkan kemajuan dan tantangan yang mereka hadapi meskipun dilengkapi dengan perlengkapan standar NATO dan senjata-senjata Barat.
Mendekatnya musim hujan dan musim dingin kemungkinan akan memperlambat kemajuan Ukraina. Presiden Volodymyr Zelenskyy diperkirakan akan mengunjungi Washington minggu depan saat Kongres mempertimbangkan apakah akan menyetujui bantuan lebih lanjut untuk Ukraina.
Brigade Serangan ke-3 mengatakan mereka merebut Andriivka setelah mengepung garnisun Rusia di desa tersebut selama apa yang mereka sebut sebagai "operasi kilat" dan menghancurkannya selama dua hari. Mereka menyebut tindakan sukses ini sebagai terobosan di sisi selatan Bakhmut dan "kunci kesuksesan di semua arah selanjutnya."
Baca Juga: KPU Rusia Klaim Partai Putin Menang dalam Pemilu Lokal di Wilayah Ukraina yang Dikuasai Moskow
Awalnya, brigade ini membantah pernyataan Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Maliar yang mengatakan desa tersebut telah direbut kembali, tetapi hari Jumat pagi, mereka memastikan berhasil merebut kembali Andriivka.
“Situasi sangat sulit dan situasi kemarin berubah sangat dinamis beberapa kali,” kata Maliar.
Maliar mengatakan Ukraina merebut kembali 50 kilometer persegi tanah di sekitar Bakhmut sejak dimulainya serangan balik pada bulan Juni.
Delapan bulan pertempuran untuk menguasai Bakhmut, kota yang dikenal karena pertambangan garam namun sekarang menjadi puing, merupakan pertempuran terpanjang dan kemungkinan pertempuran paling dalam perang di Ukraina. Pasukan Rusia yang dipimpin oleh tentara bayaran dari Kelompok Wagner merebut Bakhmut bulan Mei.
Pada akhir Juni, pemimpin Wagner Yevgeny Prigozhin memimpin pasukanya dari Ukraina timur ke Rusia sebagai bagian dari pemberontakan yang singkat yang merupakan tantangan terbesar terhadap pemerintahan Presiden Vladimir Putin dalam lebih dari dua dekade. Prigozhin dan beberapa letnan terbaiknya tewas dalam kecelakaan pesawat yang mencurigakan saat perjalanan antara Moskow dan St. Petersburg bulan lalu.
Pasukan Ukraina mencoba mengepung Bakhmut dari selatan dan utara dan mendapatkan tanah meter per meter dalam tiga bulan terakhir.
Baca Juga: Pemilu Lokal di Wilayah Ukraina yang Dicaplok Diwarnai Sabotase, tapi Dimenangkan Partai Putin
Analis militer dan pejabat Amerika Serikat mempertanyakan penggunaan kekuatan di sekitar kota tersebut, tetapi pemimpin militer Ukraina mengatakan mereka berhasil melemahkan pasukan Rusia dengan menjaga mereka tetap terpaku di posisi.
Andriivka terletak di antara pemukiman Kurdiumivka dan ketinggian Klischiivka di wilayah Donetsk, di mana pertempuran terjadi sangat sengit. Staf Umum Ukraina mengatakan pasukan Ukraina juga memberikan kerugian berat pada pasukan Rusia di desa sebelah Klishchiivka sebagai bagian dari serangan balik.
Perebutan kembali Andriivka terjadi beberapa minggu setelah kemenangan taktis penting bagi pasukan Ukraina di wilayah Zaporizhzhia selatan, di mana mereka berhasil menembus garis pertahanan pertama Rusia dan merebut kembali desa Robotyne.
Kemenangan di selatan dianggap lebih strategis karena mendekatkan pasukan Ukraina ke pantai Laut Azov, di mana mereka bisa mencoba memutus koridor darat ke Semenanjung Krim, yang direbut oleh Rusia dari Ukraina pada tahun 2014. Mengisolasi Krim akan membagi wilayah yang diduduki Rusia di selatan Ukraina dan merusak jalur pasokan Rusia.
Di selatan, satu orang meninggal dan enam lainnya terluka dalam serangan artileri di wilayah Kherson, kata kantor presiden Ukraina pada Jumat. Mereka juga melaporkan serangan udara di kota Orikhiv di wilayah Zaporishzhia.
Juga hari Jumat, Putin mengatakan sekitar 300.000 warga Rusia telah menandatangani kontrak militer sukarela tahun ini, dengan mencatat bahwa mereka didorong oleh "motivasi patriotik yang tinggi."
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.