BAMAKO, KOMPAS.TV - Militan bersenjata serang kapal di Mali dan menewaskan 49 warga sipil yang berada di kapal, Kamis (8/9/2023).
Militan dilaporkan menyerang kapal tersebut saat tengah bepergian dari di Sungai Niger dari kota Gao ke Mopti.
Para militan bersenjata tersebut juga dilaporkan menyerang kamp tentara di Bourem Circle di wilayah Gao.
Baca Juga: Rusia Puji Kepemimpinan Indonesia di KTT Asia TImur, Barat Gagal Bajak untuk Kepentingan Sepihak
Tentara Mali mengungkapkan di media sosial bahwa kapal tersebut diserang pukul 10 pagi setempat oleh kelompok teroris bersenjata.
Dilansir dari BBC, Jumat (8/9/2023), operator kapal, Comanav, mengungkapkan kapal telah menjadi sasaran dari tiga roket yang mengarah ke mesin kapal.
Pejabat Comanav mengungkapkan kapal tak bisa bergerak di Sungai, dan tentara kemudian mengevakuasi penumpang.
Mali sendiri telah dikuasai junta militer sejak 2020.
Ada banyak dukungan terhadap junta setelah mereka merebut kekuasaan setelah protes masal terhadap Presiden Boubaca Keita ketika itu.
Rakyat marah terhadap ketidakpastian ekonomi, pemilu yang kacau dan masalah keamatan yang kronis.
Sejak junta militer berkuasa, Mali hanya mencapai sedikit kemajuan dalam perlawanannya terhadap kelompok Islam yang menguasai sebagian wilayah negara itu.
Pemberontakan yang terkait dengan Al-Qaeda dan ISIS berakar di utara Mali pada 2012.
Baca Juga: Bos Agensi Boyband Terkenal Jepang Mengundurkan Diri Usai Akui Pendirinya Pelaku Pelecehan Seksual
Sejak itu, militer bersenjata semakin menguasai wilayah tersebut, menyebar ke seluruh wilayah Sahel di negara-negara pesisir Afrika Barat.
Selain menyerang kapal para militan itu juga menyerang kamp militer membunuh 15 prajurit.
Namun sekitar 50 militan tewas karena melakukan serangan tersebut.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.