LONDON, KOMPAS.TV - Kelompok tentara bayaran Wagner akan ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh pemerintah Inggris.
Dilansir dari The Guardian, sebuah rancangan perintah akan diajukan oleh Kementerian Dalam Negeri di parlemen pada hari Rabu (6/9/2023).
Nantinya, apabila disahkan, pihak yang ingin menjadi anggota atau mendukung kelompok Rusia ini di Inggris, akan dilarang.
Kelompok Wagner telah memainkan peran penting dalam invasi Rusia ke Ukraina sejak dimulai pada bulan Februari 2022.
Mereka juga aktif dalam konflik di Timur Tengah dan Afrika seperti di Suriah, Republik Afrika Tengah, Sudan, dan Libya.
Kementerian Dalam Negeri Inggris mengatakan keputusan ini diambil untuk melarang kelompok tersebut berdasarkan Undang-Undang Terorisme 2000 karena "sifat dan skala aktivitas organisasi ini serta ancaman yang mereka timbulkan terhadap warga Inggris di luar negeri."
"Wagner adalah organisasi yang kejam dan merusak yang bertindak sebagai alat militer Rusia Vladimir Putin di luar negeri," kata Menteri Dalam Negeri Inggris, Suella Braverman.
Baca Juga: Muncul Video Baru Bos Wagner Prigozhin Sebelum Tewas Kecelakaan Pesawat, Mengaku Ada di Afrika
"Sementara rezim Putin memutuskan apa yang harus dilakukan dengan monster yang mereka ciptakan, aktivitas destabilisasi terus berlanjut, hanya melayani tujuan politik Kremlin."
"Mereka adalah teroris, dengan kata lain - dan perintah pelarangan ini membuatnya jelas dalam hukum Inggris."
Selain itu, menurut Braverman, Kelompok Wagner merupakan ancaman bagi keamanan global.
"Wagner terlibat dalam penjarahan, penyiksaan, dan pembunuhan kejam. Operasinya di Ukraina, Timur Tengah, dan Afrika adalah ancaman bagi keamanan global," lanjutnya.
"Itulah mengapa kami melarang organisasi teroris ini dan terus membantu Ukraina sejauh yang kami bisa dalam perjuangannya melawan Rusia," ucapnya.
Langkah yang diambil Inggris ini datang setelah pemimpin Kelompok Wagner, Yevgeny Prigozhin, tewas.
Prigozhin tewas setelah mengalami kecelakaan pesawat akhir bulan lalu.
Kecelakaan tersebut terjadi tepat dua bulan setelah Prigozhin melancarkan pemberontakan bersenjata terhadap kepemimpinan militer Rusia, menantang otoritas Vladimir Putin dalam pemerintahannya yang telah berjalan selama 23 tahun.
Baca Juga: Yevgeny Prigozhin Dikonfirmasi Tewas, Bagaimana Kelanjutan Nasib Wagner Group?
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.