JOHANNESBURG, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyebut Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan pada 22-24 Agustus 2023 akan menyinggung topik peningkatan peran mata uang nasional dalam perdagangan.
KTT BRICS sendiri akan dihadiri Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang diundang ke acara tersebut.
Dalam wawancara kepada media Afrika Selatan, Ubuntu, Senin (21/8/2023), Lavrov menyebut KTT ini akan membahas beberapa hal terkait penguatan ekonomi multilateral.
Di antaranya adalah potensi penguatan New Development Bank dan BRICS Contingent Reserve Arrangement.
Baca Juga: Presiden Jokowi Kunjungi Afrika untuk Pertama Kalinya: Saya Bawa Spirit Bandung untuk Global South
"Prioritas (topik yang akan dibahas) termasuk penguatan potensi New Development Bank dan BRICS Contingent Reserve Arrangement, meningkatkan mekanisme pembayaran, dan meningkatkan peran mata uang-mata uang nasional dalam kesepakatan bersama," kata Lavrov.
"Direncanakan untuk berfokus pada isu-isu ini dalam KTT BRICS di Johannesburg," imbuh Lavrov, dikutip Ubuntu via TASS.
Dia menambahkan, BRICS yang hendak berekspansi tidak diniatkan untuk menggantikan mekanisme-mekanisme multilateral yang telah ada saat ini.
Ia menyebut BRICS mendukung perkembangan semua negara dan menanggalkan logika blok Perang Dingin serta zero-sum game geopolitik.
"BRICS ingin menawarkan solusi-solusi inklusif yang didasarkan pada pendekatan partisipatoris," kata Lavrov.
Sebelumnya, staf media Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan, Nelson Kgwete, menyebut lebih dari 40 kepala negara akan menghadiri KTT BRICS di Johannesburg. Salah satunya adalah Jokowi.
"Ya, terkonfirmasi, pertemuan ini akan dihadiri lebih dari 40 kepala negara," kata Kgwete.
Per Senin (21/8), Jokowi bersama delegasi masih berada di Nairobi, Kenya untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Kenya William Ruto. Dari Kenya, Jokowi sedianya akan mengunjungi Tanzania, Mozambik, lalu ke Afrika Selatan.
Ini merupakan kunjungan perdana Jokowi ke Benua Afrika sejak menjabat sebagai presiden pada 2014 silam. Di sela KTT BRICS, Jokowi mengaku akan mengadakan pertemuan bilateral dengan sejumlah kepala negara.
“Tentunya, di sela-sela KTT BRICS akan dilakukan berbagai pertemuan bilateral dengan kepala-kepala negara yang lainnya,” kata Jokowi, dikutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri RI.
Baca Juga: BRICS Rayu Global South dengan Narasi Kekuatan Alternatif, Media Rusia Klaim Indonesia Tertarik
Sumber : Kompas TV/TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.