PYONGYANG, KOMPAS.TV - Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un melakukan inspeksi ke pabrik-pabrik amunisi terbesar di negara itu. Kim memerintahkan industri pertahanan Korea Utara meningkatkan produksi rudal dan senjata lain secara drastis.
Inspeksi Kim ini dilangsungkan seiring pengumuman militer Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan mengumumkan latihan gabungan besar pada pekan depan. Kedua rival Korea Utara itu hendak mengasah kapabilitas gabungan menghadapi ancaman nuklir Pyongyang.
Baca Juga: Ingin Korea Utara Siap Berperang, Kim Jong-Un Malah Pecat Pimpinan Jenderal Pentingnya
Perintah Kim meningkatkan produksi massal senjata juga disampaikan di tengah isu kontak Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu dengan Korea Utara. Shoigu disebut menjajaki kemungkinan Pyongyang menjual lebih banyak senjata ke Rusia untuk berperang di Ukraian.
Menurut laporan kantor berita KCNA, Senin (14/8/2023), Kim mengunjungi pabrik-pabrik rudal taktis, platform peluncuran mobile, kendaraan lapisa baja, dan peluru artileri pada Jumat (11/8) dan Sabtu (12/8). Kim juga pernah melakukan sidak ke pabrik-pabrik senjata Korea Utara pada awal Agustus lalu.
KCNA melaporkan, ketika mengunjungi pabrik rudal, Kim mengumumkan target "penungkatan drastis" kapasitas produksi agar pabrik itu dapat memenuhi kebutuhan rudal pasukan di garis depan.
"Level kualitatif persiapan perang tergantung pada perkembangan industri amunisi dan pabrik memiliki tanggung jawab penting untuk mempercepat persiapan perang Tentara Rakyat Korea (Utara)," kata Kim dikutip KCNA via Associated Press.
Pemerintahan Kim Jong-un diketahui mengembangkan kapabilitas senjata nuklir dan rudal usai diplomasinya dengan mantan presiden AS, Donald Trump kandas pada 2019 silam. Sejak 2022, militer Korea Utara disebut telah meluncurkan lebih dari 100 uji coba rudal.
Baca Juga: Rezim Kim Jong Un Ungkap Nasib Tentara AS yang Kabur ke Negaranya, Tengah Ditahan
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.