BEIJING, KOMPAS.TV - Pemerintah China mengancam akan mengambil tindakan tegas menyusul kunjungan singkat Wakil Presiden Taiwan William Lai ke Amerika Serikat (AS), Minggu (13/8/2023). Lai tiba di New York dalam perjalanan transit menuju Paraguay.
William Lai akan mengunjungi Paraguay untuk menghadiri upacara pelantikan presiden baru negara itu, Santiago Pena. Pria yang mencalonkan diri sebagai presiden di Pilpres Taiwan 2024 mendatang ini juga akan mampir ke San Fransisco, AS dalam perjalanan pulang ke Taipei.
Baca Juga: Taiwan Diguyur Bantuan Militer AS, China Tak Gentar Desakkan Reunifikasi Paksa
Beberapa jam setelah Lai mendarat di New York, Kementerian Luar Negeri China menerbitkan pernyataan yang mengecam kunjungan singkat tersebut. Beijing menegaskan pihaknya senantiasa menentang kunjungan "separatis Taiwan" ke AS.
"Lai secara keras kepala mematuhi posisi separatis pro-kemerdekaan Taiwan dan merupakan seorang pembuat masalah," demikian bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri China dikutip Al Jazeera, Minggu (13/8).
"China secara erat mengikuti perkembangan yang ada dan akan mengambil tindakan tegas dan solid untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorial."
China mengeklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Pemerintahan Xi Jinping mengupayakan reunifikasi paksa kepada negara-kepulauan yang memisahkan diri dari China pada 1949 itu.
William Lai sendiri menemui sejumlah perwakilan American Institute di Taiwan, kedutaan de facto negara-kepulauan itu di AS. Lai disebut tidak akan menemui pejabat AS. Pasalnya, Washington dan Taipei berhati-hati dalam berhubungan di tengah ancaman China.
Baca Juga: Militer China Klaim Berhasil Membuat Senjata Laser Berdaya Hancur Tinggi
Sumber : Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.