QUITO, KOMPAS.TV - Kandidat Presiden Ekuador, Fernando Villavicencio telah dItembak mati saat sedang berkampanye.
Geng kriminal diyakini sebagai pelaku pembunuhan dari kandidat untuk pemilihan Presiden Ekuador.
Insiden tersebut diungkapkan oleh Presiden Ekador, Guillermo Lasso di media sosial X, nama baru dari Twitter, Rabu (9/8/2023).
Terkait pembunuhan Villavicencio, Lasso berjanji bahwa kejahatan bakal mendapatkan ganjaran.
Baca Juga: Kakek Renta 74 Tahun Bersenjata Ancam Bunuh Presiden Joe Biden, Akhirnya Ditembak Mati FBI
Dikutip dari The Guardian, media lokal melaporkan bahwa Villavicencio, yang saat ini memiliki 7,5 persen suara, telah ditembak saat kampanye di Ibu Kota Quito.
“Untuk kenangan dan perjuangannya, saya meyakinkan Anda bahwa kejahatan akan mendapatkan ganjarannya,” kata Lasso di X.
Ia menambahkan bahwa dirinya sangat marah dan terkejut atas pembunuhan Villavicencio.
“Solidaritas dan duka cita saya untuk istri dan putrinya,” kata Lasso.
Lasso pun menambahkan bahwa kabinet keamanannya akan melakukan pertemuan sesegera mungkin.
Pembunuhan itu terjadi di tengah gelombang kekerasan yang mengejutkan di Ekuador, dengan meningkatnya perdagangan narkoba dan pembunuhan.
“Organisasi kejahatan telah keterlaluan, tapi mereka akan merasakan beban hukum sepenuhnya,” ucap Lasso.
Villavicencio yang berasal dari Povinsi Chimborazo, merupakan kandidat dari Partai Gerakan Membangun Ekuador.
Ia merupakan mantan anggota serikat di Perusahaan minyak Petroecuador, dan kemudian menjadi jurnalis yang mengecam kerugian kontrak minyak senilai jutaan dolar.
Baca Juga: Tantang Blokade Rusia, Zelenskyy Janji Ukraina akan Melawan Balik di Laut Hitam
Ia juga menjadi salah satu suara paling kritis terhadap korupsi di Ekuador, terutama selama pemerintahan mantan presiden Rafel Correa dari 2007 hingga 2017.
Villavicencio kemudian dihukum 18 bulan penjara karena pencemaran nama baik yang dibuat terhadap mantan presiden.
Ia kemudian melarikan diri ke wilayah pribumi di Ekuador dan kemudian diberi suaka di Peru.
Sebagai seorang legislator, Villavicencio dikritik oleh oposisi karena menghalangi proses pemakzulan Lasso tahun ini, yang menyebabkan pemilihan umum lebih awal.
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.