Dua Helikopter Pemadam Kebakaran Tabrakan saat Tanggapi Bencana di AS, Tiga Orang Tewas

CALIFORNIA, KOMPAS.TV - Dua helikopter pemadam kebakaran tabrakan di California Selatan, Amerika Serikat (AS), dan menewaskan tiga orang.

Insiden tersebut terjadi pada Minggu (6/8/2023) malam waktu setempat, ketika kedua helikopter tengah menanggapi bencana kebakaran.

Akibat tabrakan tersebut, salah satu helikopter jatuh dan membunuh tiga penumpangnya.

Baca Juga: Rusia Hina Ukraina yang Ganti Simbol di Monumen Terkenal Era Uni Soviet

“Sayangnya, helikopter kedua jatuh dan secara tragis membunuh ketiga penumpangnya, yang termasuk satu orang Kepala Divisi Pemadam Kebakaran California, satu orang kapten Pemadam Kebakaran California, satu pilot klien kontrak,” ujar Kepala Region Selatan Pemadam Kebakaran California David Fulcher, Senin (7/8/2023), dikutip dari Associated Press.

Meski begitu, Fulcher tak mengungkapkan secara detail identitas ketiga korban.

Fulcher mengatakan sebelum kejadian, Pemadam Kebakaran California dan Riverside County telah dikirim ke sebuah bangunan yang terbakar di dekat persimpangan Broadway Street dan South Ronda Avenue.

Kobaran api itu menyebar ke area vegetasi di sekitarnya dan pengerahan penuh pemadam kebakaran hutan belantara dilakukan, termasuk pesawat dengan sayap tetap dan sayap putar.

Saat berupaya memadamkan kobaran api, kedua helikopter bertabrakan.

Akibat tabrakan tersebut, area yang terbakar bertambah 1,6 hektare, dan telah berhasil dipadamkan.

“Meski insiden ini tragis, kami juga berterima kasih hari ini bahwa keadaan tak menjadi lebih buruk,” tuturnya.

Baca Juga: Perempuan Informan Rusia Ditangkap, Plot Pembunuhan Presiden Ukraina Zelenskyy Terungkap

“Semua individu di helikopter pertama mampu mendaratkan helikopter dengan selamat tanpa insiden dan tak ada yang terluka,” lanjut Fulcher.

Juru Bicara Pemadam Kabakaran California Richard Cordova mengungkapkan pilot helikopter memiliki kontrak dengan Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California.

Insiden kecelakaan ini pun tengah diselidiki oleh Dewan Keamanan Transportasi Nasional.