DAEJEON, KOMPAS.TV - Pelajar Indonesia kembali menunjukkan kemampuannya dengan berprestasi pada ajang internasional.
Tim robotik Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTSN) 1 Tangerang Selatan sukses meraih juara pada lomba robotik internasional di Korea Selatan (Korsel).
Tim robotik MTSN 1 Tangsel memang menjadi salah satu kontingen Indonesia yang berlaga di lomba robotik internasional yang diselenggarakan oleh International Youth Robot Competition (IYRC) di Daejeon, Kamis (4/8/2023) hingga Jumat (5/8/2023).
Berdasarkan siaran pers yang diterima Kompas TV, Minggu (6/8/2023), tim robotik MTSN 1 Tangsel meraih medali emas pada kategori Creative Design.
Mereka pun menjadi satu-satunya kontingen dari Indonesia ang meraih medali tersebut.
Pada kategori ini, tim membuat alat yang disebut LEWS (Landslide Early Warning System).
Alat tersebut dapat mendeteksi longsor, dengan adanya sirene jika ada longsor kecil (awal) serta beberapa lampu menyala merah sebagai peringatan bahaya.
Jika ada longsor lanjutan maka bunyi sirene semakin keras, dan ada palang portal di jalan yang tertutup supaya mobil atau orang tidak melewati daerah longsor.
Dengan adanya peringatan deteksi awal makan akan mencegah jatuhnya korban jiwa dan harta.
Selain medali emas, kontingen MTSN 1 Tangsel yang teridir dari tiga siswa yaitu Fawaaz Amaar Abdul Mughni, Razin Anandri Firdaus, dan Muhammad Garibaldi Aziz disertai guru pembimbingnya yaitu Bapak Ir. Imam Sucipto, M.Pd, juga meraih juara 3 kategori Humanoid.
Lomba robotik internasional tersebut diikuti oleh sekitar 20 negara dan lebih dari seribuan peserta.
Negara yang ikut di antaranya adalah Malaysia, Thailand, Brasil, Meksiko, Aljazair, Kolombia, Laos, China, Israel, Mongolia dan tuan rumah Korea Selatan.
Dari Indonesia sendiri ada puluhan tim sekolah yang ikut serta, baik dari Jakarta, Malang, Probolinggo, Pasuruan, juga termasuk Banten.
Ada beberapa kategor pada ajang kompetisi ini, seperti creative design, yaitu merancang robot yang bisa membantu atau mempermudah kerja manusia (helping people).
Juga kategori Push-push yaitu semacam robot sumo yang diprogram secara autonomos dan mereka akan saling mengalahkan.
Lalu kategori Save the forest, yaitu robot yang dirancang dengan misi penyelamatan hutan.
Serta kategori Humanoid yaitu robot yang berbentuk manusia, dengan tantangan harus bisa menyelesaikan misi yang sudah ditentukan dengan decoding atau dipogram sesuai dengan tantangan yang diberikan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.