ST. PETERSBURG, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan pihaknya tak ingin terlibat konflik militer langsung lawan Amerika Serikat (AS).
Hal tersebut disampaikan Putin saat ditanyai tentang potensi bentrok Rusia vs AS karena keduanya mendukung dua kelompok yang berbeda di Suriah.
"Kami selalu siap untuk segala skenario, tetapi tidak ada yang mau ini (konflik langsung). Berkat inisiatif dari pihak Amerika, kami pernah membuat suatu mekanisme khusus untuk menghindari konflik-konflik ini," kata Putin, seperti dilansir TASS, Minggu (30/7/2023).
"Kepala-kepala departemen kami selalu berkomunikasi langsung satu sama lain, punya kesempatan untuk mengonsultasikan situasi krisis apa pun. Ini menunjukkan tidak ada yang menghendaki bentrokan," lanjutnya.
Baca Juga: Cari Sekutu, Putin: Afrika Masih Ingat Jasa Uni Soviet Bantu Melawan Penjajahan
Pemerintah Rusia mengeklaim pasukan udara koalisi yang dipimpin AS melakukan 23 "pendekatan berbahaya" terhadap pesawat Rusia di Suriah.
Moskow juga menyebut drone-drone AS telah melanggar keamanan penerbangan sebanyak 340 kali di Suriah.
Selain perang sipil Suriah, hubungan Rusia-AS sendiri meruncing beberapa tahun belakangan karena invasi Moskow ke Ukraina.
Pasca-invasi, Washington menggenjot bantuan militer untuk Ukraina sekaligus memperluas sanksi terhadap Rusia.
Di lain sisi, Putin membantah tuduhan bahwa invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan masalah ekonomi global belakangan ini. Ia menyebut masalah ekonomi global disebabkan oleh kebijakan-kebijakan negara-negara Barat.
"Memang, kami harus mengakui bahwa itu (perang Rusia-Ukraina) menjadi faktor pendorong perkembangan masalah-masalah ini, tetapi akar masalahnya tidak di situ," kata Putin.
"Akar masalahnya ada di kesalahan mereka (Barat), kesalahan-kesalahan kebijakan ekonomi, yang mana mereka ulangi terus-menerus selama berdekade-dekade, biasanya didasarkan pada pertimbangan domestik yang oportunis," lanjutnya.
Baca Juga: Trauma Dibombardir Amerika, PM Kamboja Minta Ukraina Tak Pakai Bom Curah AS
Sumber : TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.