KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan, pertempuran sengit yang berkecamuk di tenggara Ukraina menandakan pertempuran telah meningkat secara signifikan. Putin mengeklaim pertempuran tersebut membuat kerugian besar di pihak Ukraina.
Sementara, pihak Barat menyatakan Kiev sedang melancarkan serangan besar-besaran.
Pertempuran beberapa minggu terakhir terjadi di beberapa titik sepanjang garis depan sepanjang 1.500 kilometer, ketika Ukraina melakukan serangan balasan dengan dukungan senjata dan pasukan yang dilatih oleh negara-negara Barat melawan pasukan Rusia.
Putin memuji "heroisme" pasukannya menangkis serangan di wilayah Zaporizhzhia di tenggara, menyatakan pasukan Moskow tidak hanya menghancurkan peralatan militer Ukraina tetapi juga menyebabkan kerugian besar pada pasukan Kiev.
Dia menegaskan melalui televisi pemerintah bahwa serangan Ukraina di wilayah tersebut "tidak berhasil," meskipun tidak ada cara untuk memverifikasi laporan tersebut secara independen. Putin saat itu berada di St. Petersburg menghadiri pertemuan puncak dengan para pemimpin Afrika.
Pasukan Ukraina hanya berhasil mencapai kemajuan bertahap sejak meluncurkan serangan balasan pada awal Juni, dan Putin berkali-kali menyatakan Ukraina menderita kerugian besar, meskipun tanpa memberikan bukti konkret.
Beberapa ribu pasukan Ukraina dilaporkan telah dikirimkan ke wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir, menurut seorang pejabat dari negara Barat yang tidak diizinkan untuk berkomentar secara publik mengenai hal ini.
Baca Juga: AS Kirim Drone Superkecil Black Hornet ke Ukraina, Beratnya Hanya 18 Gram!
Belum jelas apa bedanya usaha saat ini dengan upaya sebelumnya yang dilakukan oleh militer Ukraina untuk menembus pertahanan Rusia yang sangat kuat.
Pasukan Rusia menyiapkan ladang ranjau yang luas untuk menghalangi kemajuan Ukraina dan menggunakan pesawat tempur dan amunisi bergerak untuk menyerang kendaraan lapis baja dan artileri Ukraina.
Pihak berwenang Ukraina merahasiakan detail operasional dari serangan balasan ini dan hanya memberikan sedikit informasi tentang perkembangan operasi tersebut.
Namun, Wakil Menteri Pertahanan Hanna Maliar hari Rabu mengatakan pasukan mereka maju ke arah kota Melitopol di wilayah Zaporizhizhia.
Penaklukan Melitopol di dekat Laut Azov akan menjadi keberhasilan besar bagi Ukraina, yang berharap dapat membuka jalur darat antara Rusia dan Semenanjung Krimea. Hal itu dapat membagi pasukan Rusia menjadi dua dan memutus jalur pasokan ke unit-unit mereka di bagian barat. Saat ini, Rusia mengendalikan seluruh pesisir Laut Azov.
Blogger militer Rusia menyatakan serangan Ukraina terbaru difokuskan pada desa Staromaiorske di dekat wilayah yang memisahkan provinsi Donetsk dan Zaporizhzhia. Jika pertahanan Rusia di sana runtuh, maka pasukan Ukraina dapat membuka jalan menuju selatan menuju pesisir.
Sumber : Associated Press / RIA Novosti
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.