PHNOM PENH, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Kamboja Hun Sen menyatakan bahwa ia akan mundur dari jabatan dalam waktu tiga pekan mendatang. Hun Sen bakal menyerahkan pos perdana menteri kepada anak laki-laki tertuanya, Hun Manet.
Hal tersebut diumumkan Hun Sen pada Rabu (26/7/2023) usai partainya, Partai Rakyat Kamboja (CCP) memenangkan pemilihan umum dengan margin signifikan. Namun, organisasi-organisasi hak asasi manusia dan negara-negara mengkritik pemilu Kamboja tidaklah bebas atau adil.
Baca Juga: Anggota DPR Jadi Peninjau Pemilu di Kamboja: Perlu Dicontoh, Tidak ada Fitnah dan Gontok-gontokan
Partai yang dipimpin Hun Sen sendiri berhasil meraih 120 dari 125 kursi yang tersedia di Pemilu Kamboja 2023. Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, dan negara-negara Barat lain menolak mengirimkan peninjau ke pemilu Kamboja, sedangkan Indonesia mengirim Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana sebagai peninjau.
Hun Sen telah memimpin Kamboja selama 38 tahun. Jelang pemilihan kali ini, Hun Sen telah menyatakan akan menyerahkan pos perdana menteri kepada putranya, Hun Manet.
Hun Manet merupakan Kepala Angkatan Darat Kerajaan Kamboja. Anak laki-laki tertua Hun Sen ini tercatat sebagai lulusan Akademi Militer West Point AS.
Baca Juga: Putra Pemimpin Kamboja Lulusan West Point Siap Mengambil Alih Kekuasaan
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.