PARIS, KOMPAS.TV - Amerika Serikat resmi kembali menjadi anggota UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization), lembaga pendidikan dan budaya di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Ibu Negara AS, Jill Biden, menghadiri upacara pengibaran bendera di markas UNESCO di Paris pada Selasa (25/7/2023), menandai kembali masuknya Washington ke lembaga PBB tersebut setelah lima tahun absen yang kontroversial, seperti laporan Associated Press, Rabu, (26/7/2023).
Misi UNESCO adalah berkontribusi pada pembangunan budaya perdamaian, pemberantasan kemiskinan, pembangunan berkelanjutan dan dialog antar budaya melalui pendidikan, ilmu pengetahuan, budaya, komunikasi dan informasi.
Bendera Stars and Stripes dikibarkan di luar markas UNESCO dengan Menara Eiffel sebagai latar belakang, diiringi tepuk tangan meriah dan pengucapan lagu kebangsaan, seperti dilaporkan oleh Associated Press pada Rabu (26/7/2023).
Sebelum pengibaran bendera, Jill Biden menyampaikan pidato tentang pentingnya kepemimpinan Amerika dalam melestarikan warisan budaya dan memberdayakan pendidikan serta ilmu pengetahuan di seluruh dunia.
“Saya merasa terhormat dapat bergabung dengan Anda hari ini saat kita mengibarkan bendera Amerika Serikat, simbol komitmen kita terhadap kerjasama global dan perdamaian,” ujar Biden. Ia menyatakan bahwa langkah ini merupakan contoh dari janji Presiden Joe Biden untuk “memulihkan kepemimpinan kami di panggung dunia.”
Baca Juga: Tiga Arsip Sejarah Indonesia Raih Pengakuan UNESCO, Ada Pidato Sukarno hingga Hikayat Aceh
“Kami sangat bangga untuk kembali bergabung dengan UNESCO,” ucapnya, sambil mengakui bahwa “sebagai seorang guru, saya sedikit memihak.”
Amerika Serikat telah mengumumkan niatnya untuk kembali bergabung dengan UNESCO pada bulan Juni, dan negara-negara anggota organisasi ini sejumlah 193 negara sebelumnya memberikan persetujuan atas kembalinya AS.
Upacara Selasa ini, yang juga menampilkan pidato dari Direktur-Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, secara resmi menandakan keanggotaan AS sebagai anggota ke-194 dan pemegang bendera di lembaga ini.
Kita "meletakkan bendera Star Spangled kembali ke tempatnya," kata Azoulay.
“Di tengah perpecahan, pertikaian, dan ancaman eksistensial, kami meneguhkan persatuan kami di sini hari ini," ujar Azoulay juga, mengacu pada ketidakstabilan politik global saat ini. “Bersama-sama, kita akan menjadi lebih kuat."
“Kepulangan Amerika Serikat memiliki makna yang lebih besar dari UNESCO,” tambahnya.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.