FORT LAUDERDALE, KOMPAS.TV - Seorang gadis kecil di Amerika Serikat (AS) menerima ganti rugi USD800.000 atau setara Rp12 miliar usai kejatuhan nugget panas restoran cepat saji McDonald's.
Juri pengadilan Florida memberikan putusan ganti rugi tersebut kepada Olivia Caraballo yang menderita luka bakar tingkat dua setelah kakinya kejatuhan nugget ayam panas.
Insiden tersebut terjadi pada 2019 lalu ketika ibu Olivia yang saat itu berusia empat tahun, mengambil pesanannya dari drive-through McDonald's.
Sebelumnya pengacara Olivia menuntut ganti rugi sebesar USD15 juta (Rp225 miliar).
Baca Juga: Waduh! Wanita Ini Curi Es Krim karena Kepanasan, Gigit Pekerja Toko saat Kepergok
Namun juri pada Rabu (19/7/2023) lalu akhirnya memutuskan ganti rugi sebesar USD800.000.
Dikutip dari South China Morning Post, juri memutuskan McDonald's dan operator waralabanya, Upchurch Foods, membayar ganti rugi sebesar USD400.000 (Rp6 miliar) untuk kerugian yang dialami empat tahun terakhir dan USD400.000 lainnya untuk masa depan.
Juri yang berbeda pada Mei lalu menyatakan perusahaan dan pemilik waralaba bertanggung jawab atas cedera yang terjadi di luar restoran McDonald di Tamarac, dekat Fort Lauderdale, Florida, AS.
“Saya sebenarnya bahagia mereka mau mendengar suara Olivia dan juri mampu memberikan putusan yang adil,” kata ibu Olivia, Philana Holmes.
“Saya senang dengan itu. Sejujurnya saya tak memiliki ekspektasi, jadi ini lebih daripada adil untuk saya,” tambahnya.
Baca Juga: Di India, Pria Dilempari Kotoran Manusia Pelakunya Langsung Ditangkap
Holmes mengungkapkan, Olivia, yang kini berusia delapan tahun, menyebut bekas luka di pahanya sebagai nugget-nya dan ingin dihilangkan.
Sementara pengacara McDonald's berargumen bahwa ketidaknyamanan yang dirasakan Olivia berakhir ketika lukanya sembuh, yang menurut mereka memakan waktu tiga pekan.
Mereka berpendapat ibu gadis kecil itulah yang mempermasalahkan bekas luka tersebut dan mengatakan kepada juri bahwa ganti rugi USD156.000 cukup untuk menutup kerugian yang dialami, baik di masa lalu maupun masa depan.
Sumber : South China Morning Post
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.