KIEV, KOMPAS.TV - Sebuah drone Ukraina menghantam gudang amunisi di Krimea tengah, Sabtu (22/7/2023). Serangan ini kurang dari seminggu setelah serangan dini hari terhadap jembatan utama yang menghubungkan semenanjung itu dengan Rusia, yang mendorong Moskow untuk keluar dari perjanjian ekspor gandum penting dan membombardir pelabuhan laut Ukraina dengan drone dan rudal.
Sergey Aksyonov, kepala wilayah yang ditunjuk oleh Kremlin dari wilayah yang secara ilegal dianeksasi oleh Moskow dari Ukraina pada tahun 2014, mengatakan bahwa tidak ada laporan korban jiwa langsung tetapi pihak berwenang sedang mengevakuasi warga sipil dalam radius lima kilometer dari lokasi ledakan, seperti dilaporkan oleh Associated Press, Sabtu (22/7/2023).
Militer Ukraina mengonfirmasi telah meluncurkan serangan drone tersebut, mengeklaim berhasil menghancurkan depot minyak dan gudang senjata Rusia di Krasnohvardiiske, meskipun tanpa menyebutkan senjata apa yang digunakan.
Sebuah saluran berita lokal berbasis di Krimea tengah pada hari Sabtu memposting video yang menunjukkan awan asap menggantung di atas atap rumah dan lapangan di dekat Oktyabrske, sebuah pemukiman kecil di sebelah depot minyak dan bandara militer kecil, dengan ledakan keras terdengar di latar belakang.
Dalam salah satu video, suara seorang pria terdengar mengatakan bahwa asap dan suara ledakan tampak berasal dari arah bandara.
Ledakan di Krasnohvardiiske terjadi kurang dari seminggu setelah serangan Ukraina pada hari Senin terhadap jembatan Kerch yang krusial yang menghubungkan Krimea dengan Rusia, yang menewaskan dua orang dan meninggalkan sebagian jalan dengan rawan bahaya.
Baca Juga: Zelenskyy Kesal Dikritik, Pecat Dubes Ukraina untuk Inggris yang Menyebutnya Lakukan Sarkasme
Moskow pada hari yang sama mengakhiri partisipasinya dalam perjanjian perang yang memungkinkan gandum Ukraina diekspor melalui Laut Hitam dan kemudian membombardir pelabuhan laut Ukraina setelah berjanji "pembalasan" atas serangan terhadap jembatan tersebut, jalur pasokan kunci bagi pasukan Rusia di Ukraina.
Pada hari Rabu, kebakaran terjadi di area latihan militer di Krimea timur yang memaksa evakuasi lebih dari 2.000 orang dan penutupan jalan raya terdekat, menurut Aksyonov. Baik Moskow maupun pihak berwenang yang ditunjuk Kremlin setempat tidak memberikan alasan atas kebakaran tersebut, dan Ukraina tidak memberikan komentar.
Perusahaan Rusia yang mengoperasikan jembatan Kerch mengumumkan pada Sabtu pagi bahwa seluruh lalu lintas di jembatan itu dihentikan sementara, tanpa memberikan alasan. Namun, lalu lintas kemudian diizinkan untuk melintas kembali.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.