Kompas TV internasional kompas dunia

Usai Cabut dari Kesepakatan Ekspor Biji-bijian, Rusia Tembak Rudal ke Lumbung Pangan Ukraina

Kompas.tv - 23 Juli 2023, 06:10 WIB
usai-cabut-dari-kesepakatan-ekspor-biji-bijian-rusia-tembak-rudal-ke-lumbung-pangan-ukraina
Fasilitas penyimpanan pangan Ukraina yang digempur rudal Rusia. Rusia melanjutkan gempuran rudal, memasuki hari keempat, sebelumnya menghajar infrastruktur pelabuhan dan kini menyasar bangunan penyimpanan peternakan di wilayah Odessa, Ukraina, hari Jumat, (21/7/2023). Sebelumnya Rusia mencabut kesepakatan ekspor gandum melalui laut hitam dan juga memberlakukan blokade Laut Hitam. (Sumber: AP Photo)

KIEV, KOMPAS.TV - Rusia dilaporkan mengirim gelombang serangan rudal ke lumbung pangan yang berada di Odessa, Ukraina, Jumat (21/7/2023). Serangan ini diluncurkan Rusia usai Moskow menarik diri dari kesepakatan ekspor biji-bijian Ukraina via Laut Hitam pada Senin (17/7/2023) lalu.

Usai mundur dari kesepakatan yang dijembatani Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Turki tersebut, Rusia lanjut memblokade Laut Hitam. Pasukan Moskow pun mulai menghujani pelabuhan-pelabuhan di Odessa dengan rudal.

Gubernur Odessa Oleg Kiper menyebut dua rudal jelajah Rusia menghantam lumbung pangan di Odessa, menghancurkan 100 metrik ton kacang dan 20 metrik ton jelai. Selain menghancurkan lumbung pangan, serangan ini juga melukai dua orang.

Baca Juga: Zelenskyy Kesal Dikritik, Pecat Dubes Ukraina untuk Inggris yang Menyebutnya Lakukan Sarkasme

Rusia sendiri mulai menyerang infrastruktur ekspor pangan Ukraina usai jembatan di Semenanjung Krimea diserang. Moskow menyebut serangan itu adalah ulah Kiev.

"Musuh terus melanjutkan teror, dan ini jelas terkait kesepakatan biji-bijian," kata Juru Bicara Komando Operasional Selatan Ukraina, Natalia Humeniuk, dikutip Associated Press.

Usai kesepakatan biji-bijian Laut Hitam dibekukan, Rusia dan Ukraina mengumumkan akan memperlakukan kapal yang melintas di Laut Hitam sebagai target militer potensial.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Vershinin menyebut pihaknya akan memeriksa kapal yang lewat dan menganggap negara yang memilikinya sebagai partisipan konflik. Vershinin menyebut militer Rusia akan memeriksa apakah kapal itu memuat kargo militer atau tidak sebelum melakukan tindakan lanjutan.

"Tidak ada lagi koridor kemanusiaan laut (di Laut Hitam), adanya zona dengan tingkat bahaya militer yang meningkat," kata Vershinin.

Baca Juga: Rusia Cabut dari Kesepakatan Ekspor Biji-bijian Ukraina, Ini Dampaknya bagi Indonesia dan Dunia

 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x