RAIGAT, KOMPAS.TV - Longsor mematikan di Maharasthra, India dilaporkan telah menewaskan 22 orang. Selain itu ratusan orang dilaporkan masih terperangkap dalam bencana mengerikan tersebut.
Longsor terjadi di Dewsa Ieshalwadi di Distrik Raigat, Rabu (19/7/2023) malam, dan mengubur sejumlah rumah.
Usaha penyelamatan dilanjutkan kembali setelah sempat terhenti pada Kamis (20/7) lalu.
Baca Juga: Joe Biden Pilih Laksamana Perempuan untuk Pimpin Angkatan Laut AS, Panglima AL Pertama AS
Dikutip dari BBC, Jumat (21/7), pejabat mengungkapkan lokasi bencana ada di perbukitan dan medan yang berat menghambat operasi penyelamatan. Pemerintah Maharasthra mengungkapkan sekitar 105 orang masih hilang.
Longsor sendiri disebabkan karena hujan deras yang melanda kawasan tersebut. Sejumlah negara bagian India memang didera hujan deras selama dua pekan terakhir, yang kemudian memicu banjir dan tanah longsor.
Departemen Cuaca India mengungkapkan hujan deras akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan di Maharasthra, termasuk Distrik Raigad.
Longsor yang melanda desa tersebut menyebabkan 17 dari 50 rumah di daerah tersebut hancur.
Saksi mata mengungkapkan tanah longsor melanda desanya pada Rabu sekitar pukul 22.30 waktu setempat.
“Tanah bergetar seketika dan kami lari keluar rumah,” ujar salah satu saksi mata yang kehilangan sejumlah anggota keluarganya.
“Ini (Tanah longsor) tak pernah terjadi sebelumnya. Saya tak pernah berpikir gunung akan hancur. Itu sebabnya banyuak yang tinggal di sana,” tambahnya.
Saat ini masih banyak orang yang melakukan pencarian terhadap keluarganya.
Baca Juga: Media Barat Ramai Laporkan Pasar Hewan di Sulawesi Utara Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing
Medan yang menanjak menjadi licin akibat hujan dan menyulitkan alat berat untuk mencapai lokasi.
Petugas juga mengatakan sebagian besar lumpur harus diberishkan secara manual.
Tim NDRF, polisi dan tim medis saat ini terlibat dalam upaya pertolongan.
Para pejabat mengungkapkan kamp bantuan telah didirikan di bawah bukit dan sekitar 98 orang telah diselamatkan sejauh ini.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.