Kompas TV internasional kompas dunia

Odesa Diserang Rusia, Pasokan Pangan Dunia Terancam

Kompas.tv - 20 Juli 2023, 10:26 WIB
odesa-diserang-rusia-pasokan-pangan-dunia-terancam
Rusia melepaskan serangan drone dan rudal yang intens pada Rabu malam, merusak infrastruktur pelabuhan penting di selatan Ukraina, termasuk terminal gandum dan minyak, dan melukai setidaknya 12 orang, kata pejabat Ukraina, Serangan itu melumpuhkan sebagian besar fasilitas ekspor gandum di Odesa dan Chornomorsk dan menghancurkan 60.000 ton gandum. (Sumber: Moscow Times)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Gading Persada

KIEV, KOMPAS.TV - Rusia melepaskan serangan drone dan rudal yang intens pada Rabu (19/7/2023) malam. Serangan ini merusak infrastruktur pelabuhan penting di Ukraina selatan, termasuk terminal biji-bijian dan minyak. Selain itu, serangan ini juga melukai sedikitnya 12 orang.

Menurut Kementerian Pertanian Ukraina, pengeboman melumpuhkan sebagian besar fasilitas ekspor di Odesa dan Chornomorsk yang berdekatan, serta menghancurkan 60.000 ton stok biji-bijian.

Peristiwa ini terjadi hanya beberapa hari setelah Presiden Vladimir Putin menarik Rusia dari partisipasinya dalam Black Sea Grain Initiative, yaitu kesepakatan masa perang yang memungkinkan ekspor Ukraina untuk mencapai banyak negara yang menghadapi ancaman kelaparan.

Baca Juga: AS Setujui Tambahan $1,3 Miliar Bantuan Militer Jangka Panjang untuk Ukraina, Termasuk Rudal NASAMS

Pengeboman ini juga mewujudkan sumpah Putin untuk membalas Ukraina setelah serangan Senin di Jembatan Kerch yang menghubungkan Rusia dengan Semenanjung Krimea.

Putin mengatakan pada hari Rabu bahwa Rusia dapat kembali ke kesepakatan Black Sea Grain Initiative jika negara-negara Barat menawarkan kepada bank-bank Rusia untuk terlibat dalam melayani pembayaran untuk ekspor pertanian negara itu, berupa akses langsung ke sistem pembayaran SWIFT. 

Pemimpin Rusia itu juga mencantumkan tuntutan Rusia lainnya, yaitu pencabutan asuransi dan pembatasan pengiriman yang memengaruhi ekspor pertanian Rusia dan dimulainya kembali ekspor amonia Moskow ke Odesa melalui pipa, yang sebagian diledakkan bulan lalu.

Sementara itu Gedung Putih pada hari Rabu memperingatkan bahwa militer Rusia sedang mempersiapkan kemungkinan serangan terhadap kapal-kapal sipil di Laut Hitam.


"Informasi kami menunjukkan bahwa Rusia meletakkan ranjau laut tambahan di dekat pelabuhan Ukraina," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Adam Hodge.

“Kami percaya bahwa ini adalah upaya terkoordinasi untuk membenarkan setiap serangan terhadap kapal sipil di Laut Hitam dan menyalahkan Ukraina atas serangan ini,” tambahnya.

Kementerian Pertanian Ukraina, mengutip para ahli, memperkirakan akan memakan waktu satu tahun untuk memulihkan pelabuhan yang rusak pada Rabu. Biji-bijian yang hancur itu seharusnya dimuat ke kapal dan dikirim melalui koridor pengiriman biji-bijian dua bulan lalu.

“Serangan semacam itu oleh teroris Rusia tidak hanya memengaruhi negara kami tetapi juga stabilitas global,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy saat rapat dengan perdana menteri Irlandia yang sedang berkunjung di Kiev.

Dia mengatakan Ukraina membutuhkan lebih banyak sistem pertahanan anti-pesawat untuk melindungi pelabuhan.

Zelenskyy mengatakan pemerintahnya sedang berusaha menemukan cara untuk mempertahankan koridor agar ekspor biji-bijian tetap mengalir meskipun keputusan Rusia untuk mengabaikan kesepakatan yang ditengahi dengan AS dan Turki.

Baca Juga: Rusia Hajar Odesa dengan Drone dan Rudal Jelajah usai Serangan di Krimea, Kiev Klaim Semua Gagal

“Koridor harus aman. Faktanya, mengetahui Rusia, itu tidak akan aman kecuali PBB mulai bekerja dengan sangat jelas dan tegas di tingkat sekretaris jenderal," katanya seperti dikutip dari The Associated Press.

Menteri Pertanian Mykola Solskyi memperingatkan bahwa jika Ukraina tidak dapat mengekspor makanan, maka kelangsungan hidup penduduk di negara-negara termiskin akan terancam.

Harga biji-bijian akan meningkat, dan tidak semua negara akan mampu membeli produk pertanian. Peristiwa ini akan memicu kenaikan harga makanan seperti tepung, sereal, daging secara signifikan.

Harga gandum naik lebih dari 2,5% pada hari Selasa dan hampir 8% pada hari Rabu di tengah serangan di Odesa. Odesa merupakan pusat utama ekspor biji-bijian, dan serangan di Odesa akan membuat kegelisahan di pasar global. 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA


Sulawesi

Banjir Rendam 12 Kecamatan di Maros

22 Desember 2024, 23:51 WIB

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x