KIEV, KOMPAS.TV - Pasukan kelompok tentara bayaran Wagner tiba di Belarus dari Rusia, demikian diungkapkan pejabat Ukraina dan Polandia hari Sabtu (15/7/2023) satu hari usai Minsk menyatakan pasukan bayaran tersebut sedang melatih tentara negara itu di sebelah tenggara ibu kota.
"Andriy Demchenko, juru bicara badan perbatasan Ukraina, mengatakan dalam pernyataan melalui aplikasi pesan Telegram, 'Wagner ada di Belarus.' Ia menyatakan pergerakan 'kelompok-kelompok terpisah' dari Rusia telah diamati di Belarus.
Beberapa anggota Wagner telah berada di Belarus sejak setidaknya hari Selasa, menurut dua sumber yang dekat dengan anggota pasukan tersebut.
Kementerian Pertahanan Belarus merilis video pada hari Jumat, yang menampilkan apa yang dikatakannya sebagai anggota Wagner yang memberi instruksi kepada tentara Belarus di sebuah lokasi latihan militer di dekat kota Osipovichi.
Perpindahan anggota Wagner ke Belarus merupakan bagian dari kesepakatan yang mengakhiri upaya pemberontakan kelompok tersebut pada bulan Juni, ketika mereka menguasai markas militer Rusia, bergerak menuju Moskow, dan mengancam akan menyebabkan perang saudara di Rusia, demikian dikatakan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kepala Wagner, Yevgeny Prigozhin, tidak terlihat di tempat umum sejak meninggalkan kota Rostov-on-Don di selatan Rusia pada 24 Juni.
Wakil Menteri Koordinator Layanan Khusus Polandia, Bapak Stanislaw Zaryn, mengatakan Warsawa juga memperoleh konfirmasi mengenai kehadiran pasukan Wagner di Belarus.
"Jumlah mereka mungkin mencapai beberapa ratus orang saat ini," katanya di Twitter.
Baca Juga: Terungkap Alasan Putin Kirim Pasukan Wagner ke Belarusia, Bisa Mulai Perang Dunia III
Polandia sebelumnya menyatakan bahwa mereka memperkuat perbatasannya dengan Belarus untuk mengatasi setiap ancaman potensial.
Meskipun tidak mengirim pasukan mereka sendiri ke Ukraina, Presiden Belarus Alexander Lukashenko membiarkan Moskow menggunakan wilayah Belarus untuk meluncurkan invasi penuh skala ke Ukraina pada Februari 2022 dan sejak saat itu negaranya digunakan sebagai pangkalan senjata nuklir Rusia.
Proyek Hajun Belarus, yang memantau aktivitas militer di negara itu dan dianggap sebagai kelompok ekstremis oleh otoritas Belarus, melaporkan bahwa kolom besar yang terdiri dari setidaknya 60 kendaraan memasuki Belarus semalam hari Jumat dari Rusia.
Proyek Hajun menyatakan kendaraan-kendaraan tersebut, termasuk truk, mobil pikap, van, dan bus, memiliki pelat nomor dari republik rakyat Donetsk dan Luhansk yang menyatakan diri mereka sebagai wilayah di Ukraina bagian timur yang diakui secara internasional.
Moskow pada tahun 2022 secara sepihak menggabungkan wilayah-wilayah tersebut, yang telah menjadi proksi Rusia sejak 2014, langkah tersebut menuai kecaman internasional karena dianggap ilegal.
Hajun menyatakan bahwa tampaknya kolom Wagner menuju Tsel di Belarus tengah, di mana pekan lalu para wartawan asing diperlihatkan perkemahan dengan ratusan tenda kosong.
Namun hingga kini belum dapat diverifikasi secara independen laporan Hajun Belarus. Hingga saat ini, belum ada tanggapan dari Rusia atau Belarus mengenai laporan ini.
Sumber : Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.