SEOUL, KOMPAS.TV - Setidaknya 22 orang di Korea Selatan tewas akibat banjir dan tanah longsor yang menerpa negara itu per Sabtu (15/7/2023). Hujan deras sejak 9 Juli 2023 atau hampir seminggu lalu mengakibatkan banjir dan tanah longsor di Korea Selatan.
Selain 22 tewas, pemerintah Korea Selatan melaporkan bahwa 14 orang masih dinyatakan hilang. Kementerian Dalam Negeri Korea Selatan menyebut kesemua korban berasal dari wilayah tengah dan tenggara negara itu.
Baca Juga: Ancaman Korea Utara ke AS Serius, Tembakkan Rudal Balistik Hwasong-18 yang Sempat Terbang 74 Menit
Menurut laporan Kementerian Dalam Negeri Korea Selatan, lima orang tewas pada Sabtu (15/7) pagi karena rumahnya tertimpa longsor. Dua korban tewas terkini juga disebut terkait insiden tanah longsor.
Korea Selatan diterpa hujan lebat sejak Minggu (9/7) pekan lalu. Hujan lebat berhari-hari ini membuat 4.760 orang terpaksa mengungsi.
Selain itu, aliran listrik untuk ribuan penduduk terputus karena hujan deras. Per Sabtu (15/7) siang, lebih dari 2.000 orang masih tinggal di tempat pengungsian sementara akibat bencana.
Pada Sabtu (15/7), 20 penerbangan dibatalkan dan sekitar 140 jalan ditutup. Layanan kereta api dan sebagian kereta cepat pun ditangguhkan Seoul.
Pemerintah Korea Selatan menyebut hujan lebat diperkirakan berlanjut di sejumlah daerah pada Minggu (16/7) besok. Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol yang sedang mengunjungi Ukraina telah meminta Perdana Menteri Han Duck-soo memobilisasi semua sumber daya yang tersedia untuk aksi tanggap bencana.
Sejak 9 Juli 2023, wilayah tengah Korea Selatan disebut mengalami hujan paling deras. Di Kota Gongju dan daerah Cheongyang, hujan tercatat lebih dari 600 milimeter.
Baca Juga: Petugas Evakuasi Korban Banjir Padang dengan Perahu Karet
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.