Lavrov: Rusia Siap Bantu Indonesia Kembangkan Energi Atom dan Infrastruktur Nuklir

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengaku pihaknya siap membantu Indonesia mengembangkan energi atom damai dan infrastruktur nuklir. Ia menyebut Moskow dapat berbagi "solusi canggih" mengenai energi nuklir di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Lavrov dalam wawancara tertulis kepada Kompas.id yang diterbitkan pada Rabu (12/7/2023). Lavrov sendiri dilaporkan telah mendarat di Jakarta, Rabu (12/7) untuk mengikuti pertemuan ASEAN dan bertemu Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.

Baca Juga: Beredar Kabar akan Ada Pertemuan LGBT se-Asean di Jakarta, Polda Metro dan DPRD DKI Angkat Bicara

"Kami siap berbagi solusi canggih di bidang penggunaan atom untuk damai, termasuk dalam hal membangun pembangkit listrik tenaga nuklir modern berkapasitas besar dan kecil, penerapan teknologi nuklir non-energi, pembuatan infrastruktur nuklir, dan pelatihan personel," kata Lavrov dikutip Kompas.id.

Indonesia sendiri sejauh ini dinilai belum mampu membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) berskala kecil. Pembangunan PLTN pun belum dapat direalisasikan dalam waktu dekat karena terkendala biaya dan persetujuan masyarakat.

Hingga kini, pemerintah masih membahas realisasi PLTN dalam RUU Energi Baru dan Energi Terbarukan (RUU EBET). Seiring target net zero emission (NZE) pemerintah, Indonesia ditargetkan memiliki PLTN berkapasitas 1 gigawatt pada 2039, bertambah secara bertahap hingga energi nuklir menyumbang 31 gigawatt per 2060.

Selain soal energi atom, Lavrov juga menyampaikan bahwa Moskow siap memperdalam kerja sama di bidang pangan. Lavrov menekankan status Rusia sebagai salah satu pemasok makanan, minyak, gas, dan mineral terkemuka di dunia.

"Rusia siap meningkatkan ekspor gandum ke negara Anda, begitu pula untuk daging, termasuk daging yang memenuhi standar halal. Kami tertarik untuk memperluas kerja sama tersebut melalui wilayah Muslim Rusia," kata Lavrov.

Baca Juga: Temui Menlu Lavrov di Moskow, Negara Teluk Arab Ungkap Ingin Eratkan Kerja Sama dengan Rusia