PBB, KOMPAS.TV - Duta Besar Israel untuk PBB meminta Sekretaris Jenderal Antonio Guterres mencabut pernyataan kecamannya terhadap negara tersebut atas penggunaan kekuatan berlebihan dalam operasi militer terbesarnya dalam dua dekade yang menargetkan kamp pengungsi di Tepi Barat.
Juru bicara PBB Farhan Haq menyampaikan, bahwa Sekretaris Jenderal telah mengungkapkan pandangannya pada hari Kamis "dan beliau tetap pada pandangan tersebut", seperti dilaporkan oleh Associated Press, Sabtu (87/2023).
Guterres, yang marah atas dampak serangan udara Israel dan serangan terhadap kamp pengungsi Jenin, menyatakan operasi tersebut menyebabkan lebih dari 100 warga sipil terluka, ribuan warga mengungsi, sekolah dan rumah sakit rusak, serta jaringan air dan listrik terganggu.
Beliau juga mengkritik Israel karena mencegah para korban luka mendapatkan perawatan medis dan pekerja kemanusiaan dari mencapai mereka yang membutuhkan.
Serangan Israel selama dua hari bertujuan untuk menindak militan Palestina yang menghancurkan jalan dan lorong sempit kamp Jenin, memaksa ribuan orang mengungsi dan menewaskan 12 warga Palestina. Satu prajurit Israel juga tewas.
"Saya dengan tegas mengutuk semua tindakan kekerasan terhadap warga sipil, termasuk tindakan teror," kata Guterres kepada wartawan.
Ketika ditanya apakah kecaman ini berlaku untuk Israel, dia menjawab, "Ini berlaku untuk semua penggunaan kekuatan berlebihan, dan jelas dalam situasi ini, Israel menggunakan kekuatan berlebihan."
Baca Juga: Warga Palestina di Jenin Tak Akan Menyerah Usai Diserang Israel: Semangat Kami Tak Akan Hancur
Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, menyebut pernyataan kepala PBB tersebut sebagai "memalukan, jauh dari kenyataan, dan benar-benar tidak berhubungan dengan realitas." Ia mengatakan bahwa tindakan militer Israel di Jenin "hanya bertujuan untuk melawan teror Palestina yang membunuh warga sipil Israel yang tidak bersalah."
Haq, juru bicara PBB, menyatakan bahwa Guterres secara jelas mengutuk semua kekerasan yang telah melanda warga sipil di Israel dan wilayah Palestina yang diduduki, terlepas dari siapa pelakunya.
Dewan Keamanan PBB membahas operasi militer Israel di Jenin dalam rapat tertutup pada Jumat atas permintaan Uni Emirat Arab dan mendapatkan informasi dari Asisten Sekretaris Jenderal, Khaled Khiari.
Erdan mengirim surat kepada 15 anggota dewan dan Guterres sebelum pertemuan dewan tersebut, menyatakan bahwa selama setahun terakhir, 52 warga Israel tewas akibat serangan oleh pihak Palestina, dan banyak serangan dilakukan dari Jenin atau wilayah sekitarnya.
"Komunitas internasional dan Dewan Keamanan harus dengan tegas mengutuk serangan teror Palestina terbaru dan meminta pertanggungjawaban pada kepemimpinan Palestina," ujarnya.
Dewan Keamanan tidak mengambil tindakan apa pun.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.