HONOLULU, KOMPAS.TV — Penerbangan Hawaiian Airlines dari Honolulu ke Sydney mengalami turbulensi parah hingga melukai tujuh orang di dalamnya.
“Pesawat itu membawa 163 penumpang dan 12 awak pada Kamis lalu ketika menghadapi turbulensi parah yang tak terduga kira-kira lima jam setelah penerbangan," kata sebuah pernyataan dari maskapai tersebut.
“Pesawat baru saja jatuh,” kata salah satu penumpang, Sultan Baskonyali, kepada ABC News. "Kami tidak siap," tambahnya.
Dia kemudian menceritakan bagaimana turbulensi keras itu membuat seorang pria terangkat ke atas pesawat, hingga kepalanya terbentur langit-langit dan jatuh kembali.
Petugas medis bandara kemudian langsung merawat tiga penumpang yang terluka ketika mendarat di bandara Sydney. Satu penumpang dan tiga pramugari dirujuk ke rumah sakit untuk evaluasi.
Baca Juga: Pesawat Alami Turbulensi Ekstrem, 10 Orang Cedera dan Makanan Menumpahi Penumpang
“Pramugari itu kemudian dapat segera meninggalkan rumah sakit,” kata maskapai itu Senin (3/7/2023). Namun maskapai mengatakan hingga kini masih menunggu kabar dari penumpang yang masih dirawat.
"Saya sama sekali belum mendengar kabar dari maskapai meskipun kedua anak saya yang berada di pesawat itu mengalami luka ringan," kata penumpang lain, Tara Goodall, seperti dikutip dari The Associated Press, Senin (3/7/2023).
Menurut Goodall, keluarga mereka pulang ke Sydney setelah mengunjungi Hawaii. Perjalanan itu merupakan penerbangan luar negeri pertama bagi kedua putranya, namun harus mengalami pengaman yang mengerikan.
“Itu sulit. Melihat anak-anak Anda terlempar ke kabin pesawat dan tidak dapat membuat mereka merasa aman.” katanya dalam pesan teks.
Ia mengaku belum siap membahas turbulensi lebih detail karena masih kesal dan emosi.
"Prioritas utama kami adalah untuk terus merawat penumpang dan awak kami yang terkena dampak peristiwa turbulensi ini, dan kami berterima kasih kepada respon cepat bandara Sydney atas bantuan mereka," kata maskapai tersebut.
Tahun lalu, turbulensi parah melukai 25 orang di dalam penerbangan Hawaiian Airlines dari Phoenix ke Honolulu. Empat penumpang dan dua awak pesawat terluka parah. Sedangkan pesawat hanya mengalami kerusakan ringan.
Baca Juga: Cuaca Buruk, Pesawat Garuda Mengalami Turbulensi
Kapten penerbangan pada 18 Desember itu mengatakan kepada penyelidik bahwa kondisi cuaca baik pada saat itu, dengan langit cerah. Namun tiba-tiba ada awan naik di depan pesawat, dan tidak ada waktu untuk mengubah arah. Hal ini diungkapkannya dalam laporan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional.
Chief Operating Officer Hawaiian Airlines Jon Snook mengatakan pada saat itu bahwa turbulensi seperti itu tidak biasa. Ia mencatat bahwa maskapai tersebut tidak pernah mengalami hal seperti itu dalam sejarah baru-baru ini.
“Tanda untuk mengencangkan sabuk pengaman dinyalakan pada saat itu, meskipun beberapa orang yang terluka tidak memakainya,” katanya.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.