MOSKOW, KOMPAS.TV – Badan keamanan Rusia, FSB, mengumumkan mereka berhasil menggagalkan upaya pembunuhan oleh Ukraina terhadap Sergei Aksyonov, pemimpin Krimea yang didukung Rusia, dengan menangkap seorang tersangka sebelum ia berhasil meledakkan mobil Aksyonov, Senin (3/7/2023).
Belum ada komentar resmi dari pihak Ukraina terkait hal ini, seperti laporan Straits Times, Senin.
Media Rusia melaporkan keamanan di Krimea kini diperketat, dan pemeriksaan tambahan dilakukan di perbatasan antara wilayah Krasnodar Rusia bagian selatan dengan Krimea.
Dalam pernyataannya, FSB mengatakan mereka menangkap seorang warga negara Rusia yang direkrut oleh intelijen Ukraina, SBU, yang telah menjalani pelatihan di Ukraina tentang bahan peledak, rekognisi, dan sabotase.
Menurut FSB, rencana orang tersebut adalah meledakkan mobil Aksyonov, namun ia ditangkap saat mencoba mengambil perangkat peledak dari tempat persembunyiannya.
Rekaman yang ditayangkan di televisi negara menunjukkan petugas FSB menangkap seorang pria yang mengenakan pakaian olahraga saat berjalan ke area berhutan. Dalam sebuah karung berwarna hijau, terdapat barang yang dideskripsikan sebagai komponen perangkat peledak.
Baca Juga: Kini Inggris Tuding Rusia Latih Lumba-Lumba Tempur di Krimea untuk Perang Lawan Ukraina
Kemudian, sang tahanan dengan wajahnya yang ditutupi mengakui ia adalah agen Ukraina dan berencana meletakkan bahan peledak di mobil yang diparkir di rute yang digunakan oleh konvoi Aksyonov di Kota Simferopol.
FSB tidak menyebutkan nama pria tersebut, tetapi menyebutkan ia berusia sekitar 30-an dan memasuki Krimea pada bulan Juni.
Aksyonov mengucapkan terima kasih kepada FSB dan menyatakan keyakinan dalang upaya pembunuhan akan ditemukan dan dihukum.
Pada bulan Mei, FSB menangkap tujuh orang yang terkait dengan intelijen Ukraina dengan dugaan merencanakan serangan terhadap Aksyonov dan pejabat yang didukung Rusia lainnya.
Ukraina bersumpah merebut kendali penuh atas Krimea, markas Besar Laut Hitam Rusia, serta wilayah-wilayah besar di Ukraina timur dan selatan yang ditaklukkan Rusia sejak meluncurkan apa yang mereka sebut sebagai "operasi militer khusus" pada tahun 2022, sementara Kiev dan Barat menyebutnya sebagai perang penaklukan yang brutal.
Surat kabar Rusia Izvestia melaporkan pada hari Senin bahwa terjadi kemacetan lalu lintas sepanjang 13 kilometer di pintu masuk wilayah Krasnodar Rusia bagian selatan menuju jembatan ke Krimea.
Izvestia juga melaporkan pejabat transportasi Krimea meningkatkan jumlah pos pemeriksaan di sekitar jembatan tersebut pada hari Minggu.
Sumber : Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.