MINA, KOMPAS.TV - Ratusan ribu jemaah Muslim, Rabu (28/6/2023), dengan berani menantang panas terik untuk melaksanakan lempar jumrah selama ibadah haji di Arab Saudi.
Lebih dari 6.700 jemaah haji dirawat karena kelelahan dan sengatan panas matahari atau heat stroke sejak dimulainya ibadah haji, kata Dr. Muhammad Al-Abdel Ali, Juru bicara Kementerian Kesehatan Arab Saudi, seperti dilaporkan oleh Associated Press, Kamis (29/6/2023).
Otoritas Saudi telah menugaskan puluhan ribu tenaga kesehatan untuk ibadah haji dan sukarelawan membagikan air.
Dengan suhu pagi yang mencapai lebih dari 42 derajat Celsius kerumunan besar jemaah haji berjalan atau naik bus menuju kompleks Jamarat yang luas di luar kota suci Mekah, tempat terdapat tiga tiang yang melambangkan setan.
Suhu naik melebihi 45 derajat celsius hari Selasa, ketika umat Muslim merayakan puncak spiritual ibadah haji dengan berdoa sepanjang hari di Gunung Arafah, tempat tidak ada hembusan angin dan hampir tidak ada tempat berteduh.
Dengan menggunakan kerikil yang dikumpulkan semalam di Muzdalifah, jemaah melempar batu ke tiang-tiang tersebut.
Ini adalah peragaan kembali dari kisah Nabi Ibrahim, yang dikenal sebagai Abraham dalam tradisi Kristen dan Yahudi, yang melemparkan batu kepada Setan untuk menolak godaan.
Baca Juga: Puncak Ibadah Haji 2023, Jemaah Lempar Jumrah di Mina
Upacara ini sempat diwarnai tragedi pada beberapa kesempatan pada tahun 1990-an dan 2000-an, ketika ratusan orang meninggal dalam kerumunan saat upacara melempar batu.
Sejak itu, otoritas Saudi membangun jaringan jembatan penyeberangan pejalan kaki yang luas dan merancang ulang situs untuk membuatnya lebih aman bagi para jemaah.
Tahun ini, bahaya terbesar mungkin adalah panasnya suhu udara.
Jemaah berkumpul di bawah payung, membasahi diri dengan air minum dalam botol. Ponsel-ponsel mereka hampir terlalu panas untuk dipegang dan mati setelah beberapa menit pemakaian.
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, penguasa de facto kerajaan, melakukan perjalanan ke Makkah hari Selasa untuk memimpin pengawasan atas pelayanan ibadah haji, menurut media pemerintah.
Ini adalah haji pertama yang diadakan tanpa pembatasan Covid-19 sejak pandemi tahun 2020. Otoritas Arab Saudi memperkirakan sekitar 2 juta jemaah haji, tetapi data resmi yang dirilis hari Selasa malam menunjukkan sekitar 1,8 juta orang yang ikut dalam ibadah haji.
Jumlah tersebut jauh lebih sedikit daripada hampir 2,5 juta orang yang datang pada tahun 2019. Masalah ekonomi global mungkin menjadi faktor penyebabnya.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.