MOSKOW, KOMPAS.TV - Bos Wagner Group, Yevgeny Prigozhin merilis pesan audio yang menjadi kemunculan pertamanya usai mengakhiri pemberontakan tentara bayaran pada Sabtu (24/6/2023) lalu. Dalam pesan yang disiarkan pada Senin (26/6) tersebut, Prigozhin menyampaikan alasan pemberontakan sekaligus mengkritik militer Rusia.
Eks pengusaha katering itu menyebut, mudahnya Wagner menembus Rusia menunjukkan kerentanan keamanan di negara itu. Ia juga membanggakan Wagner dengan menyebut kemampuan pasukannya lebih unggul dari pasukan resmi Rusia.
Prigozhin menyatakan, jika gelombang pertama invasi Rusia ke Ukraina menggunakan pasukan yang terlatih seperti Wagner, Ukraina bisa jatuh dalam waktu sehari.
"Jika aksi Rusia di Ukraina pada Februari lalu diluncurkan oleh pasukan seterlatih Wagner, operasi khusus ini bisa berakhir dalam sehari," kata Prigozhin sebagaimana dikutip Al Jazeera.
Baca Juga: Mantan Petinggi CIA Sebut Prigozhin Berpeluang Mati secara Misterius di Belarusia, Ini Alasannya
Prigozhin mengeklaim pasukannya berhasil melaju sejauh 780 kilometer tanpa menghadapi perlawanan militer selama pemberontakan. Pasukan Wagner diketahui sempat menguasai kota Rostov dan Voronezh sebelum membatalkan pemberontakan.
Meskipun tidak memicu perang saudara, pasukan Wagner sempat menembak jatuh sejumlah helikopter dan pesawat komunikasi militer Rusia, menewaskan sedikitnya 15 orang. Prigozhin mengaku prihatin dengan insiden tersebut, tetapi bersikeras bahwa helikopter dan pesawat itu menyerang konvoi Wagner.
Yevgeny Prigozhin sendiri setuju untuk mengasingkan diri ke Belarusia usai membatalkan pemberontakan. Ia menyebut Presiden Belarusia Aleksandar Lukashenko sedang berupaya memastikan Wagner masih bisa beroperasi secara sah.
Baca Juga: Rusia Tegaskan Investigasi Pidana terhadap Bos Wagner Tetap Aktif, Prigozhin Masih Senyap
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.