PYONGYANG, KOMPAS.TV - Korea Utara mengungkapkan dukungannya kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, atas upaya kudeta paramiliter Wagner.
Bahkan rezim Kim Jong-un yakin pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin, bakal kalah sebagai bukti dukungannya ke Putin.
Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Kantor Berita Korea Utara, KCNA, Minggu (25/6/2023).
Pyongyang juga menegaskan bakal mendukung semua keputusan Putin, setelah pertemuan antara Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, Im Chon-il dan Duta Besar Rusia untuk Korea Utara, Alexander Matsegora.
Baca Juga: Dibuang ke Belarusia Usai Batalkan Kudeta Wagner, Keberadaan Yevgeny Prigozhin Tak Diketahui
“Im menunjukkan keyakinan kuat bahwa pemberontakan bersenjata baru-baru ini di Rusia akan berhasil dipadamkan sesuai dengan aspirasi dan keinginan rakyat Rusia,” bunyi pernyataan singkat KCNA dikutip dari NK News.
“DPRK akan dengan kuat mendukung setiap opsi dan keputusan oleh kepemimpinan Rusia,” tambahnya.
Kedutaan Besar Rusia di Pyongyang juga mengungkapkan adanya pertemuan tersebut di media sosialnya.
Namun, mereka tak mengungkapkan mengenai kudeta Wagner, dan hanya mengungkapkan adanya pembicaraan antara Matsegora dan Im Chong-il terkait hubungan bilateral dan isu-isu terkait.
Korea Utara dan Rusia telah memperkuat hubungan secara signifikan setelah Putin menginvasi Ukraina sejak Februari 2022.
Pyongyang merupakan salah satu sekutu Rusia paling vocal dan konsisten.
Mereka membela aksi Rusia tersebut di PBB, dan secara resmi mengakui wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia, Donetsk dan Luhansk.
Korea Utara juga dituduh oleh Amerika Serikat (AS) menjual roket dan rudal infanteri ke kelompok Wagner.
Baca Juga: AS: Pemberontakan Wagner Bukti Nyata Perpecahan di Kepemimpinan Putin
Namun, tak ada bukti yang ditemukan adanya persenjataan dari Korea Utara yang digunakan untuk perang.
Prigozhin berusaha melakukan kudeta setelah menuduh kepemimpinan militer Rusia membunuhi pasukan Wagner di garis depan.
Ia pun menarik pasukannya, dan mulai memasuki Rusia serta sempat menduduki markas militer serta lapangan terbang di Rostov.
Upaya kudeta sendiri berakhir setelah tercapai kesepakatan antara Pemerintah Rusia dengan Prigozhin.
Sumber : NK News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.