WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut Presiden China Xi Jinping sebagai seorang "diktator." Ia pun menuduh Xi merasa sangat malu ketika AS menembak jatuh balon yang diduga alat mata-mata China pada Februari 2023 lalu.
Pernyataan Biden ini disampaikan hanya sehari usai Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menemui Xi Jinping di Beijing. Pertemuan ini berlangsung dengan cukup bersahabat di tengah tegangnya tensi China-AS.
Baca Juga: Joe Biden: Ancaman Nuklir Vladimir Putin Nyata
"Alasan kenapa Xi Jinping sangat marah saat saya menembak jatuh balon dengan dua kotak perlengkapan mata-mata itu adalah dia tidak tahu (balon) itu ada di sana," kata Biden dikutip The Guardian, Selasa (20/6/2023).
"Itu adalah aib besar bagi diktator, ketika mereka tidak tahu apa yang terjadi. Itu (balon) seharusnya tidak berada di sana. Tentu saja itu dihancurkan," lanjutnya.
Komentar Biden merujuk balon mata-mata China yang ditembak jatuh AS pada Februari lalu. Beijing mengeklaim balon itu kepunyaan swasta yang tak sengaja terbang hingga AS.
Joe Biden juga mengeklaim bahwa China mengalami "kesulitan ekonomi yang nyata". Beijing diyakini mesti berbuat lebih banyak untuk pemulihan ekonomi pasca-pandemi.
Di lain sisi, Biden pun menyinggung protes Xi terkait aliansi QUAD yang berisi AS, Jepang, Australia, dan India.
"Dia (Xi Jinping) menelepon saya dan meminta untuk tidak melakukannya karena (aliansi) itu menjepitnya," kata Biden.
Baca Juga: Kunjungi China, Menlu AS: Kami Tak Dukung Kemerdekaan Taiwan, Tak Ingin Perang Dingin Baru
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.