WASHINGTON, KOMPAS.TV - Sebuah pesawat surveilans militer Kanada mendeteksi bunyi dari bawah laut di area hilangnya kapal selam "Titan", Rabu (21/6/2023) pagi waktu setempat. Kapal selam yang memuat lima orang ini hilang kontak ketika melakukan ekspedisi ke situs bangkai kapal Titanic.
Pihak Kanada ataupun Amerika Serikat (AS) belum menjelaskan mengenai kemunculan bunyi itu. Namun, temuan ini memunculkan harapan bagi proses pencarian Titan.
Baca Juga: Pasokan Oksigen Habis Kamis Pagi, Petugas Berjibaku Cari Kapal Selam Peneliti Titanic yang Hilang
Kapal selam tersebut diperkirakan memiliki pasokan oksigen yang cukup hingga Kamis (22/6) besok pagi. Apabila kapal selam masih utuh, penumpang diharapkan dapat bertahan hingga hari itu.
Penjaga Pantai AS menyebut bahwa unit pesawat P-3 Orion Kanada "mendeteksi bunyi bawah air di area pencarian."
Otoritas AS mendeskripsikan bunyi itu sebagai "suara benturan yang muncul tiap 30 menit."
Dalam kasus kecelakaan di bawah laut, kru yang kehilangan akses komunikasi diketahui kerap memukul-mukil lambung kapal agar dideteksi sonar. Namun, dalam kasus Titan, skenario seperti demikian belum bisa dikonfirmasi.
Tim penyelamat pun menerjunkan robot ke lokasi tersebut. Namun, sejauh ini, pencarian itu belum membuahkan hasil.
"Data dari pesawat P-3 telah dibagikan ke pakar di Angkatan Laut AS untuk analisis lebih lanjut yang akan dipertimbangkan dalam rencana pencarian di masa mendatang," demikian pernyataan Penjaga Pantai AS dikutip Associated Press.
Baca Juga: Segala yang Perlu Diketahui tentang Kapal Selam Titan yang Hilang Saat Meneliti Titanic
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.