Putin Telah Tempatkan Senjata Nuklir Rusia di Belarusia, AS: Tak Ada Indikasi akan Serang Ukraina

ST. PETERSBURG, KOMPAS.TV - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengungkapkan telah menempatkan senjata nuklir Rusia di Belarusia.

Putin mengatakan telah menempatkan gelombang pertama senjata nuklir taktisnya di negara sekutunya itu pada Forum Ekonomi Internasional St Petersburg, Jumat (16/6/2023).

Belarusia adalah negara sekutu Rusia, dan merupakan lokasi peluncuran dari invasi Putin ke Ukraina, akhir Februari 2022.

Baca Juga: Putin: Jika Ukraina Terus Serang Wilayah Rusia, Moskow akan Pertimbangkan Membuat Zona Penyekat

Putin menegaskan pemindahan hulu ledak nuklir taktis tersebut akan diselesaikan pada akhir musim panas.

Dikutip dari BBC, Putin menegaskan bahwa langkah tentang penahanan dan untuk mengingatkan kepada siapa pun yang berpikir akan menimbulkan kekalahan strategis bagi Rusia.

Putin pun menegaskan bahwa pemindahan itu bukanlah ancaman kepada seluruh dunia.

“Saya sudah mengatakan langkah ekstrem baru akan dilakukan jika adanya bahaya bagi negara Rusia,” ujarnya.

Sementara itu, Amerika Serikat menegaskan bahwa tak ada indikasi Rusia akan menggunakan senjata nuklir untuk menyerang Ukraina.

“Kami tak melihat adanya indikasi Rusia bersiap menggunakan senjata nuklir,” ujar Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, setelah Putin berkomentar.

Senjata nuklir taktis adalah hulu ledak nuklir yang kecil dan sistem pengiriman yang dimaksudkan untuk digunakan di medan perang, untuk serangan terbatas.

Baca Juga: Putin: Bisa Saja Rusia Gunakan Senjata Nuklir, tapi Tidak Perlu

Mereka didesain untuk menghancurkan target musuh di area tertentu tanpa menyebabkan kebocoran radioaktif yang menyebar.

Senjata nuklir taktis yang terkecil bisa berjumlah satu kiloton atau kurang.

Yang terbesar bisa mencapai 100 kiloton. Jika diperbandingkan, bom atom yang dijatuhkan AS ke Hiroshima pada 1945 adalah 15 kiloton.