ST. PETERSBURG, KOMPAS.TV - Rusia mengatakan akan mempertimbangkan pembentukan zona penyekat atau Sanitary Zone jika serangan terhadap wilayah Rusia oleh Ukraina tetap terjadi.
Hal itu dikatakan Presiden Rusia Vladimir Putin di forum SPIEF yang digelar di St. Petersburg, Jumat (16/6/2023), seperti laporan TASS.
Kiev harus paham dalam kasus serangan berkelanjutan terhadap wilayah Rusia, Moskow akan mempertimbangkan pembuatan "zona penyekat" di Ukraina, kata Putin.
"Jika serangan-serangan ini terus berlanjut di wilayah terdekat kami, kami akan mempertimbangkan untuk membuat 'zona penyekat' di wilayah Ukraina. Mereka harus menyadari ke mana mereka akan menuju," katanya.
Selain itu Putin menegaskan negaranya selalu memberikan respons militer terhadap serangan Ukraina, tetapi jarang mengumumkan pembalasannya sebagai berita utama.
"Kami menghantam target militer dengan senjata jarak jauh dan berdaya ledak tinggi yang sangat akurat dan berhasil dalam hal ini. Cukup melihat gudang senjata, gudang penyimpanan, dan barak tempat para personel, termasuk tentara bayaran asing, hancur."
"Selalu ada pembalasan. Kami hanya jarang mengumumkannya sebagai berita utama, tetapi pembalasan ini sensitif dan musuh tahu hal ini," ujar Putin.
Baca Juga: Kiev Diserang Hujan Rudal Rusia saat Delegasi Pemimpin Afrika Tiba di Ukraina
Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF), acara ekonomi dan bisnis tahunan terbesar di Rusia, berlangsung pada tanggal 14-17 Juni. Tema forum tahun ini adalah "Pembangunan Berdaulat sebagai Dasar Dunia yang Adil: Bersatu untuk Generasi Mendatang". Acara ini diselenggarakan oleh Yayasan Roscongress.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, Rusia siap memberikan respons secara teknis militer jika pesawat tempur F-16 muncul di langit Ukraina. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov dalam wawancara dengan saluran televisi RT, Jumat (16/6/2023).
"Tentu saja, ... akan ada respons secara teknis militer setelahnya," ujarnya, menjawab pertanyaan terkait.
Lavrov menambahkan bahwa Rusia telah menyampaikan "tindakan keras yang sangat serius" dalam kerangka panel Dewan Keamanan PBB "lima negara nuklir" terkait kemungkinan pesawat F-16 yang sedang dipersiapkan untuk dipindahkan ke Ukraina dengan membawa senjata nuklir.
"Sekarang ada pembicaraan tentang pesawat F-16, yang memang bisa dilengkapi untuk membawa senjata nuklir. Kami telah mengatakannya secara publik," tegas Lavrov.
Sumber : TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.