BOGOTA, KOMPAS.TV — Empat anak yang selamat dari kecelakaan pesawat di Kolombia, kini diperebutkan hak asuhnya. Kakak beradik yang berusia 1 hingga 13 tahun itu kini dirawat di rumah sakit dan masih akan menjalani perawatan hingga beberapa minggu. Namun demikian, keluarga sudah mulai memperebutkan hak asuh mereka.
Astrid Cáceres, kepala Institut Kesejahteraan Keluarga Kolombia, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan radio BLU bahwa pekerja sosial ditugaskan untuk merawat anak-anak tersebut atas permintaan kakek nenek dari pihak ibu.
Kakek dan nenek mereka dari pihak ibu bersaing untuk mendapatkan hak asuh mereka dengan ayah dari dua anak yang termuda. Ibu mereka sendiri tewas dalam kecelakaan pesawat.
Baca Juga: Kehebatan Anak Tertua Jadi Kunci Selamatnya 4 Anak Kolombia yang Hilang 40 Hari di Hutan Amazon
“Kami akan berbicara, menyelidiki, mempelajari situasinya,” kata Cáceres. Cáceres menambahkan bahwa pihaknya juga mempertimbangkan bukti bahwa ibunya selama hidup telah mengalami kekerasan dalam rumah tangga.
“Yang terpenting saat ini adalah kesehatan anak-anak, yang tidak hanya fisik tetapi juga emosional, bagaimana kita mendampingi mereka secara emosional,” ujarnya dikutip dari Associated Press, Selasa (13/6/2023.)
Pada hari Minggu, sang kakek dari pihak ibu, Narciso Mucuty mengatakan bahwa mendiang putrinya, Magdalena Mucuty telah mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Menurutnya, suami Magdalena yang bernama Manuel Ranoque telah memukuli putrinya.
Ranoque mengakui kepada wartawan bahwa memang ada masalah dalam rumah tangganya. Dia menyebutkan bahwa itu adalah masalah pribadi dan bukan gosip untuk seluruh dunia.
Ditanya apakah dia telah menyerang istrinya, Ranoque berkata, “Secara lisan, kadang-kadang, ya. Secara fisik, sangat sedikit. Kami memiliki lebih banyak pertengkaran verbal.”
Ranoque mengatakan dia tidak diizinkan untuk melihat dua anak tertua di rumah sakit. Di sisi lain, Cáceres menolak berkomentar mengapa itu terjadi.
Baca Juga: Anak Kolombia yang Selamat dari Kecelakaan Pesawat: Ibu Masih Hidup Selama 4 Hari usai Pesawat Jatuh
Anak-anak itu pergi dengan ibu mereka dari desa Araracuara di Amazon ke kota San Jose del Guaviare pada 1 Mei lalu. Kemudian pesawat itu jatuh dan menewaskan tiga orang dewasa, termasuk pilot dan ibu mereka. Sedangkan keempat anak tersebut selamat dan bertahan hidup selama 40 hari di dalam Hutan Amazon.
Anak-anak bertahan hidup dengan makan tepung singkong dan biji-bijian serta beberapa buah yang mereka temukan di hutan hujan. Kemungkinan mereka bertahan hidup karena anak-anak itu merupakan anggota etnis pribumi Huitoto, yang memang akrab dengan hutan.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.