PARIS, KOMPAS.TV - Empat balita korban penikaman di taman bermain di Pegunungan Alpen Prancis tidak lagi dalam kondisi kritis tetapi tetap dalam perawatan di rumah sakit.
Kabar melegakan ini diungkap jaksa daerah setempat pada hari Sabtu (10/6/2023), seperti yang dilaporkan Associated Press, Minggu (11/6/2023) dini hari.
Korban-korban tersebut berasal dari beberapa negara, dan dampak dari serangan yang tidak biasa dan tidak masuk akal itu masih dirasakan di seluruh Prancis dan sekitarnya.
Anak-anak yang ditusuk, berusia antara 22 bulan dan 3 tahun, dirawat di rumah sakit di Prancis dan Swiss.
Tersangka, seorang pengungsi Suriah berusia 31 tahun yang memiliki izin tinggal tetap di Swedia, punya seorang putri berusia 3 tahun yang tinggal di Swedia, kata jaksa daerah Line Bonnet-Mathis kepada wartawan, Sabtu (10/6/2023).
Saksi mata memberi tahu penyidik bahwa tersangka menyebutkan putrinya, istrinya, dan Yesus Kristus selama serangan pada Kamis yang menargetkan taman bermain di kota Annecy yang terletak di tepi danau.
Polisi menahan tersangka di taman di kota Annecy setelah warga, terutama seorang peziarah Katolik yang berulang kali menyerang tersangka dengan ranselnya, berusaha untuk menghalanginya.
Baca Juga: Prancis Geger! Pria Tak Dikenal Tikam Bayi dan Anak-Anak di Taman Bermain di Annecy
Tersangka yang tidak disebutkan namanya itu diperiksa oleh hakim penyidik di Annecy dan diberikan tuduhan pembunuhan berencana dan perlawanan bersenjata, kata Bonnet-Mathis. Dia ditahan untuk penyelidikan lebih lanjut.
Tersangka menolak berbicara dengan penyidik, dan dia diperiksa oleh seorang psikiater dan dokter lain yang menyatakan bahwa dia layak untuk menghadapi tuntutan hukum, kata jaksa. Dia mengatakan motifnya masih belum jelas, tetapi tidak terkait dengan terorisme.
Tersangka mengenakan salib dan membawa dua gambar Kristen pada saat serangan tersebut, kata jaksa. Dia juga membawa 480 euro tunai dan SIM Swedia, dan tidur di area umum di sebuah gedung apartemen di Annecy.
Pelaku melakukan perjalanan dari Swedia ke Italia dan Swiss sebelum datang ke Prancis bulan Oktober lalu, dan polisi Prancis berkoordinasi dengan rekan mereka di negara-negara itu untuk mempelajari lebih lanjut tentang perjalanannya, kata Damien Delaby, direktur kepolisian yudisial regional.
Korban anak-anak tersebut adalah sepasang sepupu berusia 2 tahun asal Prancis, seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan yang sedang bermain di taman bermain dengan nenek mereka ketika penyerang muncul; seorang anak perempuan berusia 3 tahun dari Inggris yang sedang mengunjungi Annecy bersama orang tuanya; dan seorang anak perempuan Belanda berusia 22 bulan, menurut jaksa.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunjungi korban dan keluarga mereka, petugas pertama, dan saksi-saksi pada hari Jumat. Macron mengatakan para dokter "sangat yakin" tentang kondisi sepasang sepupu tersebut, yang paling parah terluka.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.