Kompas TV internasional kompas dunia

Serangan Terbaru Ukraina atas Pasukan Rusia, Cek Ombak atau Full Serangan Balik? Simak Penjelasannya

Kompas.tv - 6 Juni 2023, 07:43 WIB
serangan-terbaru-ukraina-atas-pasukan-rusia-cek-ombak-atau-full-serangan-balik-simak-penjelasannya
Sementara Kiev tetap bungkam tentang dimulainya serangan balik, pertempuran berkecamuk di beberapa bagian garis depan, menandakan serangan balik Ukraina yang sudah lama dinantikan bisa jadi sudah dimulai. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Iman Firdaus

KIEV, KOMPAS.TV - Beberapa pertempuran dilaporkan berkecamuk di sebagian garis depan Kiev. Hal ini disebut menjadi tanda akan terjadinya serangan balik Ukraina, di tengah sikap Kiev yang tetap bungkam. Serangan balik Ukraina ini juga disebut sudah lama dinantikan.

Sebuah video yang dirilis akhir pekan lalu oleh Ukraina menunjukkan beberapa tentaranya dalam perlengkapan tempur lengkap mengacungkan jari ke bibir mereka. "Rencana mencintai keheningan. Tidak akan ada pengumuman awal," kata kata-kata yang muncul di layar selanjutnya, diikuti oleh pesawat tempur dalam penerbangan.

Seperti laporan Associated Press, Selasa, (6/6/2023), Moskow mengklaim berhasil menahan upaya Ukraina untuk menembus pertahanan Rusia, tetapi beberapa blogger militer pro-Kremlin memberi gambaran yang berbeda, mengakui pasukan Kiev berhasil mencapai beberapa kemajuan cepat.

Baca Juga: Rusia Klaim Gagalkan Serangan Balik Ukraina, Tewaskan 250 Tentara

Ukraina mengklaim terus melakukan perlawanan dalam pertempuran Bakhmut, pasca delkarasi kemenangan Rusia menguasai kota tersebut. (Sumber: AP Graphics)

Operasi Pembentukan Medan Tempur

Dalam beberapa minggu terakhir, Ukraina meningkatkan serangan artileri terhadap posisi Rusia dan berhasil menggagalkan upaya Rusia untuk memperluas keuntungannya di luar kota timur Bakhmut yang direbutnya bulan lalu dalam pertempuran terpanjang dan paling berdarah dalam perang ini.

Kelompok paramiliter pro-Kiev yang terdiri dari warga Rusia yang berperang bersama pasukan bersenjata Ukraina juga melancarkan serangan ke wilayah Rusia, menyerang wilayah Belgorod.

Serangan artileri Ukraina dan serbuan lintas batas tersebut menghantam beberapa kota dan desa di dekat perbatasan dan memaksa evakuasi ribuan warga, memancing kemarahan kaum nasionalis Rusia yang mengkritik Kremlin karena gagal bertindak tegas sebagai balasan.

Pada 30 Mei, serangan drone langka menghantam Moskow, hanya menyebabkan kerusakan kecil tetapi mengungkapkan kelemahan yang mencolok dalam pertahanan udara ibu kota dan menyoroti kerentanannya.

Para analis militer menggambarkan serangan-serangan tersebut sebagai bagian dari "operasi pembentukan," serangkaian langkah yang dimaksudkan untuk menguji pertahanan Rusia, memaksa Moskow untuk menyebarkan pasukannya secara tipis dan menarik perhatian dari area di mana Ukraina mungkin memfokuskan serangan baliknya.

Militer Rusia, pada gilirannya, meningkatkan serangan di dalam Ukraina, meluncurkan serangkaian serangan drone dan rudal hampir setiap hari terhadap fasilitas militer berharga Ukraina.

Rusia menyatakan berhasil menghancurkan sistem pertahanan rudal Patriot buatan AS di Kiev, berhasil menghantam markas intelijen militer, juga di ibu kota Ukraina, dan menghantam pangkalan udara dan gudang senjata di beberapa wilayah. Klaim-klaim ini tidak dapat diverifikasi secara independen. Pejabat Ukraina mengakui beberapa serangan tersebut tetapi tetap merahasiakan tentang kerusakan yang terjadi.

Blogger militer Rusia menggambarkannya sebagai bagian dari upaya Moskow untuk menggagalkan serangan balik dengan melemahkan pertahanan udara Ukraina dan menghancurkan senjata dan amunisi Barat yang dimaksudkan untuk serangan balik tersebut.

Di Washington, seorang pejabat AS yang berbicara dengan syarat anonimitas untuk membahas masalah yang sensitif, mengatakan, "Kami tidak punya alasan untuk percaya bahwa tindakan Rusia apa pun telah memiliki efek merusak pada operasi Ukraina yang sedang berlangsung atau yang akan datang."

Baca Juga: Ukraina Klaim Terus Melawan Rusia Pasca Deklarasi Kemenangan Rusia di Bakhmut


 

Perang Hibrida atau Perang Campuran

Kedua belah pihak berupaya menyesatkan dan melemahkan satu sama lain melalui propaganda dan disinformasi. Pada hari Minggu, Ukraina meretas siaran TV di Krimea untuk menayangkan pernyataan militer Ukraina yang menakutkan tentang serangan balik.

Dalam langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dimaksudkan untuk merusak semangat, siaran di beberapa wilayah Rusia diretas hari Senin untuk menayangkan pidato palsu oleh Presiden Vladimir Putin di mana suara yang mirip dengannya terdengar menyatakan keadaan darurat militer, mobilitasi nasional, dan evakuasi massal tiga wilayah perbatasan.

Kiev, sebagai balasannya, menuduh Moskow melakukan perang hibrida. Kiev mengatakan klaim Rusia tentang upaya Ukraina yang besar untuk menembus pertahanan Rusia adalah bagian dari "operasi informasi dan psikologis" yang dimaksudkan untuk "meruntuhkan semangat orang Ukraina dan menyesatkan masyarakat."

Penasihat presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak, mengolok-olok klaim Rusia sebagai "realitas maya," dengan sarkasme mengatakan: "Moskow sudah aktif terlibat dalam menangkal ... serangan global yang belum ada."




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x