BEIJING, KOMPAS.TV - Sebagian besar negara di kawasan Asia-Pasifik menentang konfrontasi blok dan ekspansi NATO di wilayah itu, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin dalam konferensi pers, Senin (5/6/2023).
Melansir TASS, menanggapi pernyataan perwakilan Indonesia, Singapura dan beberapa negara lain yang menyatakan tidak ingin melihat Perang Dingin baru dan tidak ingin dipaksa untuk memilih antara China dan Amerika Serikat (AS).
Wang Wenbin mengatakan, "Posisi sebagian besar negara di wilayah ini sangat jelas: mereka menentang penggabungan berbagai blok militer di wilayah ini, mereka tidak menyambut ekspansi NATO ke Asia, mereka tidak menerima konfrontasi blok di Asia."
Wang Wenbin menekankan, negara-negara regional "tidak akan membiarkan terjadinya Perang Dingin atau Perang Panas di Asia."
Wang Wenbin menegaskan, "China tegas mendukung sentralitas ASEAN dan arsitektur kerjasama regional yang inklusif, dan ingin bekerja sama dengan negara-negara ASEAN dan mitra lainnya di wilayah ini untuk menjunjung semangat kerja sama terbuka dan saling menguntungkan, menentang retorika atau tindakan yang memprovokasi konfrontasi blok di Asia, dan bersama-sama memastikan bahwa Asia tetap menjadi tiang perdamaian, pelopor pembangunan, dan tanah yang menjanjikan untuk kerjasama."
Ia menambahkan, Asia adalah "wilayah dengan potensi pertumbuhan dan perkembangan terbesar di dunia." Menurutnya, Asia harus menjadi arena besar bagi kerja sama saling menguntungkan dan tidak boleh terbagi menjadi blok-blok "tertutup dan eksklusif."
Perwakilan dari Indonesia, Singapura, dan beberapa negara lainnya menyatakan ketidaksetujuan mereka terhadap kemungkinan adanya Perang Dingin baru dalam Konferensi Keamanan Internasional Shangri-La Dialogue, yang diselenggarakan pada 2-4 Juni di Singapura.
Baca Juga: Prabowo Bertemu Menhan China, Tingkatkan Kerja Sama Jakarta-Beijing
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pertahanan China, Li Shangfu, memperkenalkan inisiatif keamanan baru Cina.
Li Shangfu mengeluarkan peringatan pada Minggu (4/6/2023) terhadap pembentukan aliansi militer mirip NATO di Asia-Pasifik, menyatakan langkah tersebut akan menjerumuskan wilayah ini ke dalam "pusaran" konflik.
Komentar tersebut disampaikan oleh Li Shangfu, sehari setelah kapal militer AS dan China berlayar dekat satu sama lain di Selat Taiwan yang menjadi titik sensitif, sebuah insiden yang memicu kemarahan dari kedua belah pihak.
"Upaya untuk mendorong aliansi mirip NATO di Asia-Pasifik adalah cara untuk menculik negara-negara di wilayah ini dan memperbesar konflik dan konfrontasi," ujar Li dalam sebuah konferensi keamanan di Singapura yang juga dihadiri oleh Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.
Li memperingatkan bahwa aliansi-aliansi ini akan "menjerumuskan Asia-Pasifik ke dalam pusaran perselisihan dan konflik". Komentar Li ini mencerminkan kritik China yang telah lama terhadap upaya AS untuk menguatkan aliansi di wilayah ini dan menandingi kebangkitan China.
Sumber : TASS / China Foreign Ministry
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.