ISTANBUL, KOMPAS.TV - Recep Tayyip Erdogan resmi dilantik sebagai Presiden Turki untuk masa jabatan lima tahun mendatang atau sampai tahun 2028, Sabtu (3/6/2023).
Putaran kedua pemilihan presiden diadakan di Turki pada tanggal 28 Mei. Dewan Pemilihan Umum menyatakan Erdogan sebagai pemenang berdasarkan hasil sementara. Dengan 99,43% suara yang dihitung, ia mendapatkan 52,14% suara..
”Saya, sebagai presiden, bersumpah atas kehormatan dan integritas saya di hadapan bangsa dan sejarah Turki yang agung untuk menjaga keberadaan dan kemerdekaan negara,” kata Erdogan, Sabtu.
Baca Juga: Terpilih Lagi Jadi Presiden Turki, Erdogan Dilantik Sabtu, Minggu Pilih Kabinet, Senin Segera Kerja
“Untuk mematuhi konstitusi, supremasi hukum, demokrasi, prinsip dan reformasi Ataturk, serta prinsip-prinsip republik sekuler,” sambungnya, dikutip dari Kompas.id.
Para pejabat tinggi dari 78 negara hadir dalam upacara pelantikan Erdogan. Ketua Sementara Majelis Nasional Agung Devlet Bahceli mengambil sumpah Erdogan.
Erdogan kemudian mengunjungi Anitkabir, makam tokoh pembawa modernisasi Turki, Mustafa Kemal Attaturk. Dia kemudian menjamu para tamu kenegaraan di Cankaya Palaca.
Hari ini, Minggu (4/6), Erdogan dijadwalkan akan memilih dan melantik anggota kabinetnya. Hal ini merupakan salah satu yang dinanti publik, mereka penasaran siapa yang akan masuk ke kabinet, khususnya orang-orang yang akan mengisi sektor perekonomian di pemerintahan Turki.
Pasalnya, situasi ekonomi di Turki cukup miris dengan laju inflasi yang terus memburuk hingga mata uang Turki, Lira, yang terus kehilangan nilai terhadap Dollar AS.
Ekonomi Turki diperkirakan memburuk apabila Erdogan memilih tim ekonomi yang salah.
Baca Juga: Dapat Mandat Baru, Barat Melihat Erdogan Akan Lanjutkan Pelibatan Turki dengan Rusia dan Barat
Melansir Antara, Erdogan pertama kali memimpin Turki pada tahun 2003. Kala itu, dia terpilih menjadi Perdana Menteri setelah Partai AK memenangkan pemilu di akhir 2002.
Kemudian, Erdogan menjadi presiden pertama Turki pada 2014 yang dipilih secara populer. Dia terpilih lagi pada 2018 setelah mendapatkan kekuasaan eksekutif baru untuk kepresidenan referendum 2017.
Sumber : Kompas.id, Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.