KIEV, KOMPAS.TV - Ledakan mengguncang Kiev pada Senin (29/5/2023) siang ketika rudal balistik Rusia membidik ibu kota Ukraina itu. Serangan terjadi hanya beberapa jam setelah serangan malam oleh pesawat tak berawak dan rudal jelajah.
Ledakan itu membuat beberapa penduduk setempat ketakutan, setelah sebelumnya mereka kerap terbangun karena serangan malam hari.
“Setelah apa yang terjadi tadi malam, saya bereaksi tajam terhadap setiap sirene sekarang. Saya ketakutan, dan saya masih gemetaran,” ungkap Alina Ksenofontova, seorang wanita berusia 50 tahun yang berlindung di kereta bawah tanah Kiev bersama anjingnya.
Stasiun pusat Kiev, Teatralna, penuh sesak dengan penduduk setempat yang berlindung.
Baca Juga: Prabowo Puji Kinerja Jokowi Atasi Dampak Perang Rusia-Ukraina
Artem Zhyla, 24 tahun yang bekerja untuk memberikan layanan hukum, membawa laptopnya dan terus bekerja di bawah tanah.
“Saya mendengar dua atau tiga ledakan, saya pergi ke kamar mandi, dan kemudian saya mendengar lima atau tujuh ledakan lagi. Saat itulah saya menyadari sesuatu yang buruk sedang terjadi,” katanya seperti dikutip Associated Press.
Seperti banyak orang lain di ibu kota, dia merasa lelah dan stres. Namun, dia tidak menyerah dan berniat untuk tetap menghadiri kelas yoga untuk memulihkan tenaga.
“Ini tentu saja tidak cukup untuk menghancurkan kami,” katanya.
Serangan siang hari bukanlah sesuatu yang lazim dilakukan Rusia, biasanya serangan dilakukan pada malam hari. Namun kali ini serangan dilakukan pada pukul 11.30 siang. Semua pesawat tak berawak Rusia berhasil ditembak jatuh oleh tentara Ukraina.
Puing-puing dari pesawat tak berawak dan rudal yang ditembak jatuh mendarat di tengah lalu lintas kota dan di atap sebuah gedung. Sedikitnya satu orang terluka karena serangan Rusia ini.
Baca Juga: Rentetan Rudal Iskander Rusia Hajar Ukraina Tengah Hari Bolong, Kiev Klaim Tembak Jatuh Semuanya
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan ibu negara Olena Zelenska sama-sama memposting video yang menggambarkan anak sekolah yang berlari ketakutan dan berteriak di sebuah jalan di Kiev, untuk menuju tempat perlindungan.
“Seperti inilah hari kerja biasa (yang terjadi di Ukraina),” tulis presiden di Telegram.
“Rusia menggunakan rudal jarak pendek Iskander dalam serangan pagi itu,” kata juru bicara angkatan udara Ukraina di televisi lokal.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya meluncurkan serangkaian serangan Senin siang yang menargetkan pangkalan udara Ukraina dengan rudal presisi jarak jauh yang diluncurkan dari udara.
Rusia menyatakan, serangan itu menghancurkan pos komando, radar, persediaan pesawat dan amunisi. Namun mereka tidak menyebutkan bahwa serangan itu juga ikut menghancurkan kota dan daerah sipil.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.