BANGKOK, KOMPAS.TV - Angkatan Udara Thailand mengatakan Amerika Serikat menolak untuk menjual pesawat tempur stealth F-35 kepada Thailand karena masalah pelatihan dan persyaratan teknis.
Diberitakan Straits Times, Kamis (25/5/2023), Thailand, yang ditetapkan sebagai "mitra non-NATO utama" oleh Amerika Serikat tahun 2003, pada tahun 2022 mengalokasikan anggaran sebesar 13,8 miliar baht untuk membeli pesawat baru guna menggantikan pesawat F-5 dan F-16 buatan Amerika Serikat yang sudah tua.
Pemerintah Thailand menetapkan target hingga delapan pesawat F-35A buatan Lockheed Martin.
Namun, penjualan pesawat tempur generasi kelima tersebut terkait dengan beberapa kondisi, termasuk batasan waktu, persyaratan teknis, dan kompatibilitas pemeliharaan.
Amerika Serikat mengatakan tidak dapat memenuhi syarat penjualan tersebut, demikian disampaikan oleh juru bicara Angkatan Udara, Prapas Sornchaidee, dalam sebuah pernyataan.
F-35 merupakan salah satu pesawat tempur tercanggih di dunia dan dianggap sebagai barang ekspor yang sensitif, hanya dijual kepada sekutu terdekat Amerika Serikat, termasuk Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Singapura di kawasan Indo-Pasifik.
Saab dari Swedia saat ini memasok Thailand dengan 12 pesawat tempur JAS-39 Gripen, selain pesawat buatan Amerika Serikat yang sebagian besar sudah beroperasi selama beberapa dekade.
Baca Juga: Waduh! Gara-gara Ada Komponen dari China, AS Batalkan Pengiriman Jet Tempur F-35
Teknologi militer Amerika Serikat digunakan oleh Thailand sejak era Perang Vietnam, ketika mereka menjadi tuan rumah bagi personel Angkatan Udara dan Angkatan Laut Amerika Serikat di pangkalan mereka.
Thailand telah melangsungkan latihan tahunan "Cobra Gold" bersama Amerika Serikat selama bertahun-tahun.
Hubungan yang hangat tersebut, bagaimanapun, tegang akibat kudeta militer yang dilakukan oleh Thailand terhadap pemerintahan terpilih pada tahun 2006 dan 2014, serta kekhawatiran mengenai hubungan dekat pemerintah yang didukung oleh militer dengan China sebagai kekuatan rival.
Kepala Marsekal Prapas mengatakan bahwa Angkatan Udara Thailand tetap akan mengganti pesawat F-16 mereka, dan Amerika Serikat menawarkan model F-15 dan F-16 versi lebih baru, yang dapat dikirim dengan lebih cepat.
Saat ini terdapat tiga versi jet tempur F-35 yaitu F-35A, yang lepas landas dan mendarat konvensional (conventional takeoff and landing, CTOL) menggantikan F-16 Fighting Falcon Angkatan Udara Amerika Serikat mulai tahun 2011.
Tipe F-35B, lepas landas di landasan pendek dan mampu terbang serta mendarat vertikal (short-takeoff and vertical-landing, STOVL) yang akan menggantikan AV-8 Harrier II dan F/A-18 Hornet Korps Marinir Amerika Serikat serta Angkatan Laut Italia, dan Harrier GR7/GR9 Britania Raya mulai tahun 2012.
Kemdian F-35C, yang dirancang untuk beroperasi dari kapal induk, menggantikan F/A-18 Hornet (varian A/B/C/D) Angkatan Laut Amerika Serikat mulai tahun 2012.
Sumber : Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.