Kompas TV internasional kompas dunia

Akhirnya, Dubes AS Minta Maaf Usai Tuduh Afrika Selatan Jual Senjata ke Rusia

Kompas.tv - 13 Mei 2023, 07:49 WIB
akhirnya-dubes-as-minta-maaf-usai-tuduh-afrika-selatan-jual-senjata-ke-rusia
Vladimir Putin dan presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa. Duta Besar Amerika Serikat untuk Afrika Selatan hari Kamis (11/5/2023) menuduh negara tersebut memberikan senjata kepada Rusia melalui kapal kargo yang berlabuh secara rahasia di pangkalan AL dekat kota Cape Town selama tiga hari pada bulan Desember tahun lalu. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

CAPE TOWN, KOMPAS.TV - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Afrika Selatan dilaporkan telah meminta maaf usai menuduh negara tersebut jual senjata ke Rusia.

Permintaan maaf itu diungkapkan Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan setelah bertemu dengan Dubes AS untuk Afrika Selatan, Reuben Brigety.

Mereka menegaskan, Brigety telah meminta maaf tanpa pamrih karena klaim Afrika Selatan menjual senjata ke Rusia.

Pada Kamis (11/5/2023), Reuben Brigety menuduh kapal Rusia telah dipenuh dengan amunisi dan senjata di Cape Town, Desember 2022 lalu.

Baca Juga: Momen Imran Khan Tinggalkan Pengadilan Usai Ditangkap: Mereka Perlakukan Saya sebagai Teroris

Namun, Afrika Selatan mengungkapkan tak memiliki catatan adanya penjualan senjata.

Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa pun meminta dilakukan penyelidikan atas tuduhan tersebut.

Afrika Selatan saat ini memilih netral terkait penyerangan Rusia ke Ukraina.


 

Hal itu yang kemudian memunculkan kritikan dari AS terhadap sikap Afrika Selatan tersebut.

Dikutip dari BBC, Sabtu (13/5), Brigety menuliskan di media sosialnya setelah bertemu dengan Kementerian Luar Negeri bahwa dirinya bersyukur atas kesempatan untuk memperbaiki setiap kesan salah yang ditinggalkan karena komentarnya di depan publik.

Baca Juga: Saat AS Membabi Buta, Kini Tuduh Afrika Selatan Pasok Senjata ke Rusia

Ia mengatakan, dalam percakapan tersebut dirinya menegaskan kembali kemitraan yang kuat antara kedua negara, dan dan agenda penting diberikan oleh kedua presiden.

Sementara itu, seorang menteri kabinet Afrika Selatan mengecam diplomasi megafon seperti itu.

Ia menambahkan bahwa Afrika Selatan tak bisa diintimidasi oleh AS.

“AS yang memiliki sanksi terhadap Rusia. Mereka tak boleh menyeret kami ke dalam masalah mereka dengan Rusia,” ujar Khumbudzo Ntshavheni, seorang menteri dalam kabinet presidensi Afrika Selatan.




Sumber : BBC




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x