SANTA CRUZ, KOMPAS.TV - Purnawirawan jenderal Bolivia, Gary Prado Salmon, sosok yang menangkap gerilyawan kiri, Ernesto "Che" Guevara dimakamkan tanpa upacara penghormatan oleh negaranya pada akhir pekan lalu. Padahal, Prado dulu dinobatkan sebagai "pahlawan nasional" usai menangkap Che.
Jenderal Gary Prado meninggal dunia pada usia 84 tahun pada Sabtu (6/5/2023) kemarin karena komplikasi ginjal. Melansir Associated Press, Rabu (10/5), ia kemudian dimakamkan di Santa Cruz, Bolivia tanpa upacara penghormatan dari militer.
Representatif pemerintahan Presiden Bolivia Luis Arce pun tidak menerbitkan pernyataan apa pun terkait kematian Prado. Angkatan Bersenjata Bolivia juga anteng.
Baca Juga: Anak Che Guevara Meninggal Dunia Mendadak saat Berkunjung ke Venezuela
Selain itu, tidak ada anggota militer yang melayat atau terlibat dalam proses pemakaman Prado. Satu-satunya pejabat publik yang melayat ke rumah duka hanyalah perwakilan pemerintah daerah.
Hal tersebut membuat keluarga Prado berang. Putra Prado, Gary Prado Arauz menyebut tiadanya penghormatan terhadap ayahnya adalah sesuatu yang "memalukan."
Ia juga menyebut permintaan komunitas veteran militer yang ingin menghormati pemakaman Prado ditolak otoritas terkait.
"Komandan militer melanggar aturan untuk memuaskan pemerintah," kata istri mendiang Prado, Maria del Carmen Morales kepada El Deber via Associated Press.
Pakar ilmu politik dari Universitas Franz amayo, Paul Coca, menyebut keengganan militer terlibat dalam pemakaman Prado karena Angkatan Bersenjata tak mau mengganggu pemerintahan.
Ia menyebut pemerintah Bolivia saat ini bersimpati dengan Che Guevara.
"Pemerintahan Luis Acre, seperti pendahulunya (Evo Morales), bersimpati dengan Che Guevara, makanya mereka tidak akan menghromati Prado. Itulah mengapa mereka pilih bungkam," kata Coca.
Selain soal penangkapan Che Guevara, kiprah militer Prado dipandang negatif oleh pemerintah sayap kiri Bolivia karena dituduh terlibat dalam percobaan kudeta terhadap pemerintahan Evo Morales pada 2009 lalu.
Prado sendiri memimpin penangkapan Che Guevara pada 8 Oktober 1967 silam. Waktu itu, pangkatnya masih kapten.
Bertahun-tahun kemudian, Prado menulis buku yang mengisahkan prosesnya menangkap Che Guevara. Walaupun menangkap, ia mengaku sama sekali tidak terlibat eksekusi gerilyawan tersebut.
"Saya tidak punya urusan dengan itu (eksekusi Che). Saya sedang melacak gerilyawan lain. Ketika saya pulang ke kamp, saya melihat mereka sudah mengeksekusinya (Che Guevara)," kata Prado dalam buku tersebut.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini, 14 Juni: Hari Kelahiran Che Guevara Tokoh Revolusioner Sahabat Bung Karno
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.