MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pidato perayaan kemenangan Perang Dunia II di Moskow, Selasa (9/5/2023) di Lapangan Kremlin mengingatkan agar jangan sekali-kali melupakan sejarah pahlawan Perang Patriotik Besar atau Perang Dunia II. Ia juga mengingatkan tindakan Barat, dan mengucapkan terima kasih kepada para peserta operasi khusus di Donbass, seperti laporan RIA Novosti, Selasa (9/5/2023).
Dalam pidatonya, Putin menunjukkan saat ini peradaban berada di persimpangan jalan.
"Rusia kita sekali lagi dihadapkan pada perang nyata. Namun, kita memberikan perlawanan terhadap terorisme internasional, melindungi penduduk Donbass, dan memastikan keamanan kita," tegas Putin.
Putin menegaskan Moskow ingin melihat masa depan yang damai, bebas, dan stabil, dan tidak ada bangsa yang bermusuhan, baik di Barat maupun di Timur. Ia menekankan setiap ideologi yang selalu ingin memegang superioritas atas ideologi lain adalah menjijikkan, kriminal, dan mematikan.
Namun, kata Putin, elite Barat terus berpegang pada keistimewaan mereka, memecah-belah orang dan memprovokasi konflik berdarah, menabur kebencian, rasa antipati terhadap orang Rusia, menerapkan nasionalisme agresif, dan menghancurkan nilai-nilai keluarga tradisional yang membuat seseorang menjadi manusia.
"Semua ini dilakukan agar mereka dapat terus mengatur, memaksakan kehendak, hak-hak, dan aturan mereka kepada bangsa-bangsa, yang pada hakikatnya adalah sistem perampokan, kekerasan, dan penindasan," jelas Putin.
Baca Juga: Rusia Ketatkan Keamanan Jelang Parade Tahunan Perayaan Kemenangan Perang Dunia II
"Mereka lupa siapa yang menghancurkan kejahatan global yang mengerikan," Putin menegaskan lawan-lawan Rusia tidak belajar dari peristiwa pertengahan abad ke-20.
"Sepertinya mereka melupakan akibat yang ditimbulkan oleh ambisi gila Nazi untuk menguasai dunia, mereka melupakan siapa yang menghancurkan kejahatan total ini, siapa yang berdiri teguh demi tanah air mereka dan tidak mengeluhkan kehidupan mereka demi pembebasan bangsa-bangsa Eropa," tegas presiden Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengingatkan bahwa di beberapa negara Barat, monumen tentara Soviet dihancurkan dan kultus nazisme diberikan ruang untuk berkembang.
Menurut Putin, penghinaan terhadap perjuangan dan pengorbanan generasi pendahulu adalah tindakan kejahatan dan revansisme yang jelas dari mereka yang dengan acuh tak acuh dan terang-terangan sedang merencanakan serangan baru terhadap Rusia. Mereka bahkan mengumpulkan remah-remah kelompok neo-Nazi dari seluruh dunia untuk mencapai tujuan jahat mereka.
"Tujuan mereka, yang bukan hal baru, adalah menghancurkan dan membubarkan negara kita, menghapuskan hasil Perang Dunia II, menghancurkan sistem keamanan global dan hukum internasional, serta menghancurkan pusat-pusat perkembangan yang berdaulat," tegas Putin.
Putin juga menunjukkan kebijakan Barat semacam itu menyebabkan konflik di Ukraina.
Baca Juga: Usai Tuduh Ukraina, Rusia Kini Tuding AS Jadi Dalang Serangan Drone di Kediaman Putin di Kremlin
Sumber : RIA Novosti
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.