LIMA, KOMPAS.TV - Kebakaran yang melanda sebuah tambang emas di selatan Peru menewaskan sedikitnya 27 penambang pada akhir pekan lalu. Otoritas Peru menyebut kebakaran ini menjadi salah satu insiden pertambangan terburuk di negara itu.
Menurut laporan Al Jazeera, Senin (8/5/2023), para penambang itu bekerja sekitar 100 meter di bawah tanah pada Sabtu (6/5) lalu. Para penambang itu kemudian terjebak kebakaran yang disebabkan hubungan arus pendek listrik.
Baca Juga: Mengerikan, Warga Bunuh Buaya dan Temukan 2 Potong Kaki Manusia di Perutnya
Foto-foto yang diunggah ke media sosial meunjukkan api dan asap yang membubung dari tambang La Esperanza di wilayah Arequipa tersebut. Para kerabat menunggu di kota terdekat untuk mendengar kabar dari penambang.
"Kami tahu ada hubungan arus pendek dan darinya muncul ledakan. Kami sangat terkejut dengan semua yang terjadi," kata Fransisco Idme Mamani, kakak salah satu penambang, Federico dikutip Al Jazeera.
Hingga berita ini diturunkan, kejaksaan Peru mengonfirmasi jumlah korban tewas akibat kebakaran tambang mencapai 27 orang. Belum ada informasi mengenai kemungkinan penyintas atau berapa jumlah penambang yang terjebak saat kejadian.
Per Minggu (7/5) malam waktu setempat, tim penyelamatan mengevakuasi 12 jasad. Namun, operasi pencarian ini ditangguhkan pada malam hari.
Sektor pertambangan merupakan salah satu andalan ekonomi Peru. Negara ini berstatus sebagai produsen emas dan tembaga terbesar di Amerika Latin.
Akan tetapi, kecelakaan pertambangan di Peru juga kerap menimbulkan korban jiwa. Sepanjang 2022, Kementerian Energi Peru melaporkan 39 orang tewas dalam insiden terkait pertambangan.
Baca Juga: Polisi Tetapkan 4 Tersangka Pembunuhan Seorang Kakek di Kalsel, Pelaku Suruhan Perusahaan Tambang
Sumber : Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.