GOMA, KOMPAS.TV — Jumlah korban tewas akibat banjir di Kongo kini telah mencapai hampir 400 jiwa pada Minggu (7/5/2023).
Menurut administrator pemerintah Provinsi Kivu Selatan, yang terdampak banjir paling parah, banyak mayat yang ditemukan pada Minggu, termasuk yang ditemukan mengambang di Danau Kivu.
Administrator Thomas Bakenge mengatakan jumlah korban tewas yang dikonfirmasi mencapai 394 tetapi itu adalah penghitungan sementara sejak pencarian dilanjutkan. Lebih dari 300 korban telah dimakamkan pada hari Minggu.
Hujan deras di seluruh wilayah Kalehe dimulai pada Kamis malam. Sungai-sungai jebol pada tepiannya, dengan banjir bandang yang menyapu sebagian besar bangunan di desa Bushushu dan Nyamukubi, menyebabkan banyak korban jiwa.
Delphin Birimbi, seorang tokoh masyarakat di Kalehe, mengatakan dia mengerti bahwa ribuan orang masih hilang. Dia memohon untuk dikirimkan lebih banyak bantuan darurat ke wilayah mereka.
Baca Juga: 22 Warga Sipil Tewas Dibantai di Kongo Timur oleh Pasukan Pemberontak terkait ISIS
Kerusakan akibat banjir telah menghambat upaya bantuan, dengan dua jalan utama tidak dapat dilalui.
“Lebih dari 170 korban dimakamkan di empat kuburan massal,” kata Valet Chebujongo, seorang aktivis politik pemuda yang membantu upaya penyelamatan di Kalehe, melalui telepon.
“Bayangkan, Anda mengubur mereka di kuburan massal, tanpa peti mati,” kata Chebujongo seperti dikutip dari The Associated Press.
Pemerintah Kongo menyatakan Senin (8/5/2023) sebagai hari berkabung nasional. Ia meminta warga Kongo mengibarkan bendera setengah tiang untuk mengenang para korban.
Baca Juga: Jalankan Misi Perdamaian, Batalyon 713/ST, Siap Berangkatkan 485 Personel ke Kongo
Delegasi pejabat pemerintah dan anggota parlemen yang dikirim oleh presiden Kongo, Félix Tshisekedi, tiba di Bukavu, sebuah kota dekat bagian selatan Danau Kivu dan berencana untuk mengunjungi daerah yang hancur pada hari Senin, menurut juru bicara pemerintah.
Hujan lebat dalam beberapa hari terakhir telah membawa kesengsaraan bagi ribuan orang di Afrika Timur, termasuk di beberapa bagian Uganda dan Kenya.
Sebelumnya banjir dan tanah longsor di Rwanda, yang berbatasan dengan Kongo, menyebabkan 129 orang tewas awal pekan ini.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.