KIEV, KOMPAS.TV - Rusia dilaporkan telah menggagalkan sistem roket buatan Amerika Serikat (AS) HIMARS di Ukraina lebih sering dalam beberapa bulan terakhir.
Mereka dilaporkan menggunakan pemblokir elektonik untuk membuang sistem penargetan yang dipandu GPS.
Hal tersebut kemudian menyebabkan roket meleset dari target mereka.
Militer Ukraina, dengan bantuan AS telah membuat sejumlah solusi berbeda katena terus menggunakan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), yang mungkin merupakan senjata paling ditakuti dalam pertempuran di Ukraina.
Baca Juga: Ibu Negara Ukraina Berfoto dengan Kate Middleton Jelang Penobatan Raja Charles, Pesan untuk Putin?
Sistem roket jarak menengah dielu-elukan sebagai pengubah permainan dalam konflik, dan telah memainkan peran kunci sejak tiba di Ukraina musim panas lalu.
Hal itu ternasuk dalam serangan balasan tahun lalu yang memungkinkan Ukraina merebut kembali sebagian besar wilayah dari Rusia.
Namun dikutip dari CNN, dalam beberapa bulan terakhir, sistem telah dibuat semakin efektif oleh pemblokiran intensif Rusia.
Hal itu memaksa pejabat AS dan Ukraina untuk menemukan cara mengubah perangkat lunak HIMARS untuk melawan gangguan Rusia yang terus berkembang.
Pejabat Pentagon mengatakan untuk menemukan tindakan balasan atas gangguan tersebut adalah seperti permainan kucing dan tikus terus-menerus.
Baca Juga: Biden akan Tunjuk Marsekal AU sebagai Kepala Staf Gabungan Militer Amerika Serikat
Karena setelah itu hanya kembali untuk membuat Rusia menangkal tindakan balasan itu.
Dengan serangan balasan besar Ukraina yang diperkirakan akan segera dimulai, dan ketergantungan Ukraina pada HIMARS, membuat solusi atas masalah itu menjadi prioritas sehingga pasukan Ukraina dapat membuat kemajuan yang signifikan.
Hingga saat ini, Ukraina telah menerima 18 HIMARS Amerika, dan AS berkomitmen untuk mengirim 20 lagi.
Menurut Kementerian Luar Negeri AS, NATO siap mengirimkan 10 Sistem Peluncur Roket Ganda.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.