NEW YORK, KOMPAS.TV - Negara-negara anggota grup BRICS yang meliputi Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, diproyeksi segera menyalip negara-negara G7 yang dipimpin oleh Amerika Serikat dalam pertumbuhan ekonomi, menurut laporan Bloomberg yang dikutip oleh The Cradle, Rabu (19/4/2023).
Bloomberg memperkirakan negara-negara BRICS akan memberikan kontribusi sebesar 32,1 persen terhadap pertumbuhan ekonomi global, dibandingkan dengan 29,9 persen milik G7, berdasarkan data IMF terbaru.
Menurut analisis Bloomberg, negara-negara G7 dan BRICS masing-masing memberikan kontribusi yang sama terhadap pertumbuhan ekonomi global pada 2020.
Performa jeblok blok Barat tersebut, bagaimanapun, telah menurun sejak saat itu.
Diperkirakan G7 akan hanya menyumbang sebesar 27,8 persen dari perekonomian global pada 2028, sedangkan BRICS akan menyumbang sebesar 35 persen.
"Secara total, 75 persen dari pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan terpusat pada 20 negara dan lebih dari setengahnya pada empat besar: China, India, AS, dan Indonesia. Sementara itu, negara-negara G7 akan punya share yang lebih kecil, Jerman, Jepang, Inggris, dan Prancis dilihat sebagai salah satu dari 10 kontributor teratas," seperti laporan Bloomberg.
Baca Juga: Menlu Rusia Klaim Belasan Negara Tertarik Gabung BRICS, Impian Moskow Saingi G7 Terwujud?
Laporan tersebut muncul ketika BRICS mendapat lebih banyak minat dari negara-negara lain yang ingin bergabung.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pernah mengatakan, "lebih dari 12" negara telah menunjukkan minat untuk bergabung dengan BRICS tahun ini.
Termasuk Aljazair, Argentina, Bahrain, Bangladesh, Indonesia, Iran, Mesir, Meksiko, Nigeria, Pakistan, Sudan, Suriah, Turki, Uni Emirat Arab, dan Venezuela.
Sumber : The Cradle/South China Morning Post/Bloomberg
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.