CANBERRA, KOMPAS.TV - Australia rupanya mulai ketakutan dengan meningkatnya ancaman China, sehingga mempercepat pembelian lebih banyak rudal jarak jauh.
Pembelian itu diungkapkan oleh tinjauan pertahanan utama yang dikeluarkan Australia.
Tinjauan itu memperingatkan Australia tak bisa lagi dilindungi oleh isolasi geografis di zaman rudal.
Pemerintah Australia akan membelanjakan sekitar 19 miliar dolar Australia atau setara Rp189 triliun untuk menyampaikan rekomendasi segera.
Baca Juga: 538 WNI Dievakuasi dari Sudan pada Tahap 1, Dipimpin Langsung Dubes RI di Khartoum
Laporan setebal 110 halaman tersebut digambarkan sebagai perombakan terbesar pertahanan Australia sejak Perang Dunia II.
Tinjauan strategis pertahanan itu muncul di tengah meningkatnya tensi militer di kawasan itu terkait sikap China terhadap Taiwan.
China berulang kali berjanji akan melakukan kekerasan jika diperlukan untuk bereunifikasi dengan Taiwan.
Angkatan Laut (AL) China juga memastikan keberadaan mereka di Laut China Selatan, mengeklaim sebagian darinya adalah wilayah mereka, yang bertentangan dengan hukum internasional.
“Pengembangan militer China sekarang menjadi yang terbesar dan paling ambisius di antara negara mana pun sejak akhir Perang Dunia II,” bunyi laporan tersebut dikutip dari BBC.
“Pembangunan ini terjadi tanpa transparansi atau kepastian niat strategis China di kawasan Indo-Pasifik,” tambah laporan tersebut.
Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese mengatakan bahwa tinjauan itu akan mempertajam masa depan, ketimbang menunggu masa depan “mempertajam mereka”.
Baca Juga: Mengerikan! Total 47 Jasad Pengikut Sekte Sesat di Kenya Ditemukan
Rekomendasi tinjauan itu juga akan membuat Australia lebih mandiri, lebih siap, dan lebih aman.
“Tinjauan itu merekomendasikan angkatan bersenjata Australia mengalihkan fokus dari persenjataan di darat ke serangan dengan kemampuan jarak jauh, dengan amunisi yang dibuat di Australia,” kata Menteri Pertahanan Richard Marles.
“Kami perlu memiliki kekuatan persenjataan yang memiliki kemampuan untuk terlibat dalam proyeksi berdampak,” tambahnya.
Ia juga mengatakan memiliki rudal serang presisi dengan jangkauan lebih dari 500 kilometer akan memberi tentara daya tembak dan mobilitas yang dibutuhkan di masa depan.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.