Kaum Lelaki Arab Saudi Berbondong-Bondong Memangkas Rambut, Agar Lebih Tampan di Perayaan Idulfitri

JEDDAH, KOMPAS.TV - Ahli pemangkas rambut asal Turki, Sherwan Ahmed, sibuk menjelang Hari Raya Idulfitri, dengan salonnya ramai oleh pelanggan yang menunggu untuk dirapikan menjelang festival tahunan tersebut.

"Normalnya kami melayani 30 pelanggan sehari; namun untuk Hari Raya Idul Fitri, jumlah pelanggan meningkat menjadi 70 atau bahkan lebih. Kami buka semalam suntuk sebelum Hari Raya dan beristirahat sejenak pada Hari Raya," kata Ahmed yang berusia 32 tahun, yang bekerja di salon Capio di Jeddah, seperti dilaporkan Arab News, Jumat, (21/4/2023).

Ini adalah musim sibuk bagi ahli pemangkas rambut di Arab Saudi, dengan sebagian besar salon melaporkan peningkatan hingga 150 persen dalam jumlah pelanggan.

Ahmed mengatakan Hari Raya Idulfitri menjadi puncak musim bagi mereka dan sebagian besar pelanggan ingin memotong rambut dan merapikan diri agar terlihat lebih tampan mempesona.

"Banyak orang datang ke salon dua hari sebelum Hari Raya, dan ini terus berlanjut hingga pertengahan hari pertama Idulfitri. Kami tidak punya kesempatan untuk pulang ke rumah di malam hari, kami tetap berada di sini untuk melayani pelanggan selama 24 jam," ujar Sherwan.

Rekan kerjanya, Osman Hadji, mengatakan, "Pemesanan untuk dua hari terakhir bulan Ramadan sudah penuh seminggu yang lalu. Kami tidak menerima pelanggan tanpa reservasi."

Baca Juga: Di Palestina Ternyata Masakan China Jadi Hidangan Populer untuk Berbuka Puasa Ramadan

Harga pemotongan rambut dan styling rambut naik selama tiga hari terakhir bulan Ramadan, terutama pada malam sebelum Hari Raya. Pada waktu ini, salon pemangkas rambut biasanya mempekerjakan tenaga kerja tambahan untuk mengakomodasi permintaan dan buka dengan jam kerja yang panjang.

Ibrahim Al-Maghrabi, seorang ahli pemangkas rambut yang bekerja di salon Al-Mazioun di distrik Al-Zahra, mengatakan, "Tentu saja harga akan naik karena ini adalah musim bagi kami dan setiap anggota keluarga ingin terlihat rapi dan mereka bersedia membayar apa saja untuk itu."

"Kadang-kadang pelanggan membayar lebih banyak atas kemurahan hati mereka sendiri, kami menaikkan sedikit harga selama puncak Hari Raya. Jika pelanggan kami senang, kami juga senang," tambahnya.