CANBERRA, KOMPAS.TV - Sebagaimana Indonesia, umat muslim Australia juga akan memperingati hari Lebaran 2023 atau 1 Syawal 1444 H pada tanggal yang berbeda. Sebagian umat muslim Australia merayakan Lebaran pada Jumat (21/4/2023) besok, sebagian lain pada Sabtu (22/4).
Perbedaan tanggal Lebaran tersebut berasal dari penentuan Dewan Imam Nasional Australia (ANIC) dan Federasi Dewan Islam Australia (AFIC). Dewan Fatwa ANIC menetapkan hari Lebaran 2023 jatuh pada tanggal 22 April, sedangkan AFIC pada 21 April.
ANIC merupakan organisasi yang menaungi 200 imam di Australia dan memilih Mufti Besar Australia. Sedangkan AFIC adalah organisasi payung representasi bagi umat muslim Sunni di Australia.
Baca Juga: Lebaran 2023 Berpotensi Jatuh di Hari Sabtu, Bolehkah Tidak Ikut Puasa di Hari Jumat?
Menurut keterangan Dewan Fatwa ANIC yang disiarkan pada 11 April 2023, setelah berkonsultasi dengan lembaga-lembaga pengamatan setempat dan internasional, mereka menetapkan 1 Syawal 1444 H pada 22 April 2023.
"Metode yang digunakan Mufti Besar Australia dan Dewan Fatwa Australia telah menetapkan akhir Ramadan, hari pertama Syawal dan hari Idulfitri berdasarkan perhitungan lahirnya bulan baru sebelum matahari terbenam, durasi bulan terbenam setelah matahari terbenam, dan kemungkinan penampakan bulan. Ini adalah metode yang diadopsi banyak ulama terkemuka dan bereputasi di dunia," demiikian keterangan ANIC.
Sementara itu, Dewan Syariah AFIC (ANSB) bersama Mufti Besar AFIC Australia dan perwakilan Darul Fatwa Lebanon di Australia menentukan, berdasarkan analisis data astronomis dan visibilitas hilal di kawasan, termasuk di Indonesia dan Malaysia, Idulfitri jatuh pada 21 April 2023.
"ANSB meminta kepada komunitas dan organisasi komunitas untuk mengamalkan agama kita untuk memperkuat dasar dari persaudaraan sejati, nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang telah kita pelajari selama Ramadan yang mana memperindah Idulfitri kita dan mendapat rida Allah SWT," demikian keterangan AFIC.
Meskipun berbeda Lebaran, ANIC meminta umat di Australia untuk menghormati umat yang merayakan Lebaran pada hari berbeda. Mufti Besar Australia Ibrahim Abu Muhammad pun berharap umat muslim bisa merayakan Idulfitri dengan berkah.
"Dewan Imam Nasional Austtralia dan Dewan Fatwa Australia mengakui, memahami, dan menghormati imam dan ulama yang mungkin berpendapat berbeda, dan meminta semua muslim untuk menghormati pendapat berbeda dalam hal ini, dan bekerja sama menuju kesatuan komunitas muslim dalam menjaga nilai-nilai dan kepentingan bersama," demikian keterangan ANIC.
Baca Juga: PP Muhammadiyah Minta Warganya Tunda Open House 21 April, Efek Potensi Beda Hari Lebaran 2023
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.