MOSKOW, KOMPAS.TV - Gunung api Shiveluch di Krai (daerah setingkat provinsi) Kamchatka, Rusia kembali meletus pada Rabu (12/4/2023).
Di Desa Klyuchi, permukiman terdekat dari puncak gunung, hujan abu menimbulkan lapisan tebal hingga 11cm.
Menurut laporan otoritas setempat, abu bahkan mencapai ketebalan 20cm di sejumlah titik.
Upaya pembersihan pasca-erupsi pun masih terhambat angin kencang dan hujan abu yang masih turun hingga berita ini diturunkan.
"Masalah besar yang dihadapi tiga permukiman, Klyuchi, Kozyrevsk, dan Maysky, adalah abu yang tertiup dari tempat ke tempat," kata wakil kepala daerah Kamchatka, Roman Vasilevsky dikutip TASS.
"Di Kozyrevsk lapisan abu tebalnya enam hingga delapan sentimeter. Di Kluychi, terdapat lebih banyak abu. Per hari ini, lapisan abu di sana tebalnya sekitar 11 sentimeter, tetapi di area yang terekspose angin kencang, lapisan abu tebalnya sekitar 20 sentimeter," lanjutnya.
Baca Juga: Gunung Mauna Loa di Hawaii Meletus, Warga Diminta untuk Siaga Bencana
Vasilevksy menambahkan, kebanyakan abu terhujan di kawasan hutan.
Abu vulkanis hasil erupsi Gunung Shiveluch pun diperkirakan masih akan tertiup angin beberapa hari mendatang.
Ia menyebut upaya pembersihan pasca-erupsi di ketiga desa tersebut sudah mulai bisa dilakukan.
Namun, Vasilevsky menyatakan, lebih banyak perlengkapan kemungkinan dibutuhkan usai hujan abu berhenti untuk mempercepat proses.
"Patut digarisbawahi bahwa hujan abu juga terjadi tadi malam. Itu berlanjut hingga hari ini. Hari ini kami berencana mulai membersihkan salju, dimulai dari fasilitas pelayanan masyarakat setempat," kata Vasilevsky.
Gunung Shiveluch diketaui mulai erupsi pada Selasa (11/4) dini hari waktu setempat.
Fase puncak erupsi terekam pada Selasa (11/4) pukul 05.44 pagi waktu setempat.
Menurut data satelit, awan abu hasil erupsi Shiveluch mencapai ketinggian 20km di atas permukaan laut.
Hujan abu pun meliputi area seluas 240 km hingga 400 kilometer dari puncak gunung.
Gunung Shiveluch merupakan salah satu gunung api terbesar di Kamchatka, tingginya 3.283 meter di atas permukaan laut.
Gunung ini memiliki tiga elemen, yakni gunung api strato "Shiveluch Tua", sebuah kaldera kuno, serta gunung "Anak Shiveluch" yang masih aktif.
Baca Juga: Serangan Rusia Tewaskan Ayah-Anak di Ukraina, Zelenskyy: Itu Kelakuan Negara Teroris Jelang Paskah
Sumber : TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.