BEIJING, KOMPAS.TV - Pejabat China menyerang WHO usai negara tersebut dituduh menyembunyikan dan memperlambat untuk membagikan data Covid-19 di Wuhan, termasuk kemungkinan asalnya.
Pada pernyataannya, Sabtu (8/42023), mereka mengecam beberapa pihak di dalam WHO sebagai alat politik yang ucapannya tak bisa ditoleransi.
Para pejabat dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China) membuat pernyataan tersebut setelah sepekan mendapat kritikan dari badan kesehatan dunia tersebut.
Tuduhan WHO merujuk secara khusus pada pengungkapan baru-baru ini bahwa para ilmuwan China memiliki data tentang sampel lingkuhan dan hewan yang dikumpulkan di Wuhan yang belum mereka bagikan sebelumnya.
Baca Juga: China Kembali Bantah Teori Kebocoran Lab Covid-19, Mungkinkah Asal Pandemi Terungkap?
Wuhan merupakan kota di China tengah yang disebut-sebut sebagai tempat virus Corona pertama kali muncul.
Para pejabat WHO mengatakan bahwa kurangnya pengungkapakan data di China tak dapat dimaafkan.
Kepala CDC China, Shen Hongbing pun dengan tegas membantah tuduhan tersebut.
“Kami tidak menyembunyikan kasus, sampel atau hasil pengujian dan analisi apa pun,” ujarnya dikutip dari New York Times.
“Ini tak dapat ditoleransi oleh komunitas ilmiah China, dan juga tak dapat ditertima oleh komunitas ilmiah global,” sambung Shen.
Ia pun menambahkan adanya upaya untuk mempolitisasi masalah dan mencoreng upaya China.
“Komunitas ilmu global akan mengawasi dan mereka tak akan dimanipulasi atau dibodohi. Kami mendesak tokoh tertentu dari WHO, untuk kembali ke posisi berbasis sains dan objektif,” tutur Shen.
Kritikan WHO itu merupakan pergeseran dari pendekatan organisasi itu di awal pandemi.
Saat itu, WHO tampaknya begitu waspada menyinggung Beijing.
Sumber : New York Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.